Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Proses Pembuatan Batu Bata yang Tak Pernah Terpikirkan oleh Kita

24 April 2024   20:12 Diperbarui: 24 April 2024   20:14 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu bata berwarna pucat sebelum dibakar (Sumber: dokpri)

Hai kompasianers dan pembaca Kompasiana yang budiman, apa kabar dan semoga sehat. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang perjalanan saya ke Polewali Mandar, mengunjungi pusat usaha pembuatan batu bata skala kecil.

Batu bata adalah barang yang dekat dengan kehidupan kita. Coba ketuk tembok di rumah Anda, terasa kokoh dan kuat, bukan? Hmm, itu berkat ada si batu bata di dalamnya.

Tapi bagaimanakah sebetulnya perjalanan si batu bata hingga sampai ke rumah Anda? Batu bata mengalami proses yang panjang sebelum dapat berjajar kokoh di dalam tembok rumah Anda. Awalnya ia adalah tanah liat yang tidak berbentuk.

Pelaku usaha batu bata membutuhkan tanah liat sebagai bahan baku batu bata. Sebagian pengusaha menggunakan tanah liat dari lahannya sendiri, sebagian yang lain membeli tanah dengan harga Rp200.000 per truk.

Tumpukan tanah bahan baku pembuatan batu bata (Sumber: dokpri)
Tumpukan tanah bahan baku pembuatan batu bata (Sumber: dokpri)
Tanah liat jika di lahan milik, harus dikeruk dengan menggunakan ekskavator. Tanah diletakkan di tempat yang dekat dengan lokasi pencetakan batu bata. Tumpukan tanah ini dipacul sedikit-sedikit dan dimasukkan ke dalam kolam pembuatan bubur tanah liat, yaitu mencampur tanah dengan air dan sedikit abu sekam sisa pembakaran batu bata. Cara mencampurnya dengan menggunakan traktor.  

Kolam bubur tanah liat (Sumber: dokpri)
Kolam bubur tanah liat (Sumber: dokpri)
Campuran tanah dibajak hingga teksturnya halus dan padat serta siap dicetak. Bubur tanah liat diletakkan di lokasi pencetakan dan kemudian dicetak sehingga menjadi barisan panjang batu bata. Batu bata ini dijemur di panas matahari hingga dua hari jika cuaca panas.

Tanah liat dicetak menjadi batu bata (Sumber: dokpri)
Tanah liat dicetak menjadi batu bata (Sumber: dokpri)
Setelah batu bata kering betul, maka batu bata ini harus disusun di tempat pembakaran. Sebagai bahan bakarnya adalah sekam padi. Batu bata dibakar selama 7 sampai dengan 10 hari hingga menjadi bata merah yang siap digunakan sebagai bahan bangunan.

Proses pembakaran batu bata (Sumber: dokpri)
Proses pembakaran batu bata (Sumber: dokpri)
Pada saat itulah, batu bata siap didistribusikan ke pembeli. Kalau mau tahu harga batu bata adalah Rp400.000 tiap 1000 buah batu bata. Harga ini adalah harga batu bata di lokasi Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Berapa harga batu bata di daerah Anda?

Batu bata yang sudah dibakar dan siap dipasarkan (Sumber: dokpri)
Batu bata yang sudah dibakar dan siap dipasarkan (Sumber: dokpri)
Nah, itulah sekilas perjalanan batu bata dari tanah liat hingga menjadi batu merah yang kuat dan cantik. Tentunya para pengusaha batu bata harus menjalankan usahanya secara hati-hati sehingga tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun