Jika ditanya, lagu religi apa yang sering terngiang di telinga, jawabannya banyak. Tergantung lagu apa yang baru-baru didengar.Â
Seperti misalnya saat membuat video lokasi membeli takjil dan saya menambahkan musik lagu Marhaban ya Ramadan. Maka seharian saya dipastikan akan bersenandung dengan lagu tersebut.
Hal yang sama terjadi jika sedang jalan-jalan di mal dan malnya menyetel lagu religi. Pasti auto ikutan nyanyi dan bersenandung secara otomatis. Memang efek lagu/musik sedahsyat itu.
Ingatan akan sebuah lagu juga cenderung mengendap selama bertahun-tahun. Walau tidak pernah lagi menyanyikan sebuah lagu yang kita pelajari di masa kecil, satu pemantik kecil saja sudah dapat mengembalikan ingatan lirik lagu secara utuh. Contohnya saya masih ingat beberapa lirik lagu rohani yang dulu dipelajari waktu SD di sebuah SD Katolik.
Itulah mengapa di pesantren-pesantren anak-anak dilarang membawa ponsel. Saat pulang ke rumah pun, orang tua diimbau untuk memantau penggunaan hp. Itu dikarenakan hp yang biasa digunakan untuk mendengarkan musik/lagu - berpotensi untuk menghambat progress hafalan ayat Al-qur'an.
Di antara lagu-lagu religi yang tiap tahun selalu ada yang baru, sebenarnya saya tidak memiliki lagu favorit. Tapi ada lagu yang sangat indah yang dibawakan oleh grup penyanyi kawakan Bimbo berjudul "Rindu Kami Padamu."
Lagu tersebut melukiskan kerinduan pada Nabi Muhammad SAW dan keraguan atas kemampuan untuk membalas cinta Rasulullah secara bersahaja. Begini liriknya:
rindu kami padamu ya Rasul
rindu tiada terperi
berabad jarak darimu ya Rasul
terasa dikau di sini
cinta ikhlasmu pada manusia
bagai cahaya suarga
dapatkah kami membalas cintamu
secara bersahaja