Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bothok Tanpa Daun Pisang, Pengobat Kangen

17 Februari 2024   16:34 Diperbarui: 20 Februari 2024   14:58 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bothok tanpa daun pisang (Sumber: instagram indah_novie)

Dear kompasianers dan pembaca Kompasiana yang budiman, tahukah Anda apa itu bothok? Bothok adalah masakan khas dari Jawa yang terdiri dari aneka bahan yang dicampur dengan kelapa parut lalu dibungkus daun pisang bentuk tum, dan dikukus.

Biasanya komponen dalam bothok bisa bermacam-macam sesuai selera pembuatnya. Ada bothok tempe, bothok tahu, atau campuran keduanya. Salah satu isian khas yang harus ada dalam bothok adalah lamtoro.

Bothok merupakan makanan tradisional Jawa yang termasuk favorit saya. Saat masih tinggal bersama orang tua, saya selalu gembira jika mama saya masak bothok. Bothok bikinan mama adalah the best. 

Khas bothok Jawa Timur yang rasanya asin gurih pedas. Tapi kalau mama saya yang masak, bothoknya tidak terlalu pedas karena putri bungsu kesayangannya alias saya - tidak suka pedas.

Mengapa saya bilang bothok khas Jawa Timur, sebab saya pernah tinggal sekitar enam tahun di Jogja. Bothok Jogja rasanya cenderung manis dan minim isian, lebih banyak kelapa parutnya. Kalau bothok Jawa Timur isiannya banyak, biasanya tempe, tahu, dicampur teri dan tentu saja lamtoro.

Ketika saya sudah berumah tangga, frekuensi saya memasak bothok bisa dihitung dengan jari. Selain karena bikinnya ribet, suami yang asli suku Bugis tidak terlalu suka. Saya pun hanya membuatnya sesekali kalau sudah kangen overlimit.

Pagi ini saya keluar rumah dan berjalan-jalan ke depan rumah tetangga. Pohon lamtoronya sudah banyak berbuah. Bahkan sudah ada yang mengering.

Buah lamtoro dengan kulitnya (Sumber: instagram indah_novie)
Buah lamtoro dengan kulitnya (Sumber: instagram indah_novie)
Begitulah kalau di Makassar ini sering saya lihat lamtoro mengering di pohonnya, tidak ada yang panen. Ya karena orang lokal tidak pernah atau jarang membuat bothok. Hanya orang Jawa atau yang pernah tinggal di Jawa, yang paham enaknya bothok lamtoro, hehe.

Rumah tetangga digembok pagarnya, jadi saya langsung saja petik-petik lamtoronya karena tiba-tiba saya pengen makan bothok. Perkara minta izin bisa menyusul.

Saya pun lanjut menunggu tukang sayur untuk membeli tempe, tahu, cabai, kelapa parut, dan lain-lain untuk teman si lamtoro. Untungnya pas beli sayur, pak tetangga muncul jadi saya minta izin dan lamtoronya jadi halal deh.

Penjual sayur yang lewat depan rumah itu jarang yang membawa daun pisang. Padahal bothok kan identik dengan daun pisang. Tapi saya memang sudah niat tidak mau repot. Saya mau bikin bothok tanpa daun pisang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun