Menjadi seorang perempuan adalah anugerah, karena perempuan itu indah. Namun menjadi seorang perempuan tidak lepas dari konsekuensi terkena penyakit di organ kewanitaan.
Dua organ intim milik perempuan yaitu payudara dan rahim dapat menjadi sarang benjolan. Kali ini saya akan membahas soal benjolan di payudara.
Walaupun seorang lelaki tidak luput dari risiko tumor payudara, namun persentasenya jauh lebih rendah jika dibandingkan perempuan yang mengalaminya. Sebelum membahas lebih lanjut tentang benjolan, kita identifikasi dulu sebenarnya penyebab benjolan itu apa sih? Menurut halodoc, penyebab benjolan atau faktor yang meningkatkan risiko benjolan pada payudara, antara lain:
1. Faktor genetik
Jika orang tua atau nenek dan bibi memiliki benjolan, bisa jadi Anda memiliki risiko lebih besar untuk memiliki benjolan akibat faktor genetik yang diwariskan.
2. Perubahan hormon pada tubuh
Pada wanita memiliki hormon estrogen di mana pada kondisi tertentu seperti pada masa-masa haid, hormon ini meningkat yang dapat mengakibatkan benjolan yang biasanya mengecil setelah periode menstruasi usai.
3. Penggunaan pil KB
Pil KB adalah alat kontrasepsi dengan kandungan hormon yang mengatur siklus menstruasi wanita. Walaupun termasuk alat kontrasepsi yang cukup aman, namun penggunaan yang terus menerus terapi hormon pada tubuh dapat berimbas pada terbentuknya benjolan.
4. Luka akibat cedera yang berasal dari trauma benda tumpul