Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hikmah Tahun 2023, Hidup Ini Penuh Kejutan dan Kita Harus Siap

2 Januari 2024   21:53 Diperbarui: 2 Januari 2024   21:57 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hikmah Tahun 2023, Hidup Ini Penuh Kejutan (Sumber: pexels/Belle co)

Tahun 2023 selesai sudah, menggoreskan kenangan yang akan selalu disimpan. 

Kenangan apa yang ingin Anda simpan di tahun 2023? 

Kalau saya, pada kesempatan kali ini hendak berbagi dua kenangan saja. Yang pertama adalah kenangan ketika buku cerita anak yang saya susun terbit. Menyenangkan sekali dan saya melakukan promo melalui media sosial.

Salah satu teman memborong buku saya hingga 10 eksemplar, dan meminta saya untuk mendistribusikan buku yang ia beli ke sekolah-sekolah. Saya pun pergi ke beberapa sekolah membawa buku karangan saya itu. Saya juga melakukan penjualan eceran ke beberapa teman dan sangat menyenangkan melakukan book signing. 

Kegembiraan saya belum lagi pudar, ketika berita lain menyentak. Ini kenangan kedua di tahun 2023, sebuah berita buruk terkait kesehatan saya. Bohong kalau nggak bikin terpuruk. Saya manusia biasa yang bisa sedih dan kalut. Tapi saya berusaha bersikap biasa. Saya paling tidak suka dikasihani. Empati boleh, tapi kemudian mengasihani, sebaiknya jangan.

Saya juga kurang suka menerima banyak info yang membuat saya meragukan keputusan dokter saya sendiri. Apalagi info yang menganggap remeh suatu penyakit. Kalau nanti menjadi serius, memangnya mau tanggungjawab? Urusan serius serahkan saja kepada ahlinya.

Dua kenangan di tahun 2023 tersebut memunculkan sebuah hikmah bahwa hidup ini penuh kejutan dan kita harus selalu siap menghadapinya. 

Kalau Anda merasa hidup Anda nyaman-nyaman saja, jangan sombong dulu. Allah maha pemberi kejutan. Tapi jangan takut juga, karena kadang kejutannya menyenangkan. Itu hadiah. Kalau kejutannya berita buruk, Allah sedang ingin kita bertawakal. Itu saja.

Lantas bagaimana kita menyikapi hikmah? Tentu ada tindak lanjutnya. 

Buku yang sudah terbit memang memberikan kegembiraan, tapi lalu apa? Cuma begitu saja? Kalau yakin menulis buku akan memberikan manfaat tidak hanya untuk penulis tapi juga untuk pembaca, tentunya harus disusun karya berikutnya. InsyaAllah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun