Menulis sudah menjadi nafas bagi mereka yang menganggap bahwa menulis adalah passion. Para penulis menulis sesuai genre masing-masing. Ada yang menulis fiksi, ada juga yang setia di jalur non fiksi. Ada yang suka menulis panjang seperti novel atau buku, ada juga yang pendek seperti cerpen atau artikel. Ada juga yang menulis semuanya.
Apapun yang ditulis, sebaiknya selalu berusaha menulis yang baik-baik, sehingga jika suatu saat tulisan-tulisan kita itu kita baca ulang atau dibaca oleh anak-anak kita, kita tidak akan merasa malu sudah menulisnya. Banyak orang karena keadaan terpaksa menulis sesuatu yang tidak disukainya. Menurut saya, selagi masih ada celah untuk menghindar, sebaiknya dihindari.
Perjalanan saya sebagai penulis di Kompasiana menyebabkan beberapa kali saya mendapatkan tawaran untuk menulis. Suatu saat saya menerima tawaran untuk menulis tentang suatu perusahaan dengan beberapa referensi positif tentang perusahaan tersebut. Entah kenapa feeling saya nggak enak, sementara saya sudah terlanjur mengiyakan tawaran tersebut.
Saya sejenak mengabaikan referensi yang diberikan oleh pemberi pekerjaan, dan mulai mencari informasi tentang perusahaan ini via google. Bermunculanlah berita negatif tentang perusahaan ini yang tidak disebut sama sekali di referensi yang disediakan.
Saya mencoba berpikir positif, perusahaan ini mungkin sedang memperbaiki diri. Dia sedang mencoba branding positif companynya agar citranya bersih. Mungkin saja dia sudah meninggalkan praktik-praktik negatif yang dulu pernah dilakukan. Tapi tetap saja saya merasa harus mundur dari proyek menulis tersebut.
Saya tahu tak semua orang bisa mundur begitu saja, hal seperti ini adalah pilihan. Kalaupun saya waktu itu lanjut menulis tentang perusahaan tersebut, tentu akan saya buat berita yang seproporsional mungkin. Walaupun dilarang menulis hal negatif, pesan positif agar perusahaan komitmen dengan manajemen yang sehat tetap dapat diselipkan. Mungkin suatu saat saya dapat menulis yang seperti itu.
Selain menulis di Kompasiana, saya juga menulis tips-tips di sebuah portal online. Suatu saat saya merasa sakit dan teringat bahwa saya pernah menulis tentang pengobatan tradisional di dalam portal tersebut. Saya pun mencari artikel itu dan membacanya baik-baik.
Tentu saja saya sangat mempercayai artikel yang saya tulis sendiri karena bahannya saya ambil dari sumber terbaik, dan saya mencoba menuliskan dengan runut. Saya merasa terbantu dengan artikel yang saya tulis sendiri. Di akhir artikel saya malah merasa terharu dan terhibur dengan kalimat yang saya cantumkan di sana.
Tertulis seperti ini: "Ingatlah bahwa tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Jika Anda tak kunjung sembuh, itu hanya karena Anda belum menemukan obat yang tepat. Jadi tetap semangat dan semoga lekas sembuh."
Saya merasa terharu karena seperti dipuk-puk oleh diri sendiri. Dan saya juga merasa terhibur karena mendapatkan motivasi untuk sembuh. Sangat benar kata orang, bahwa motivasi terbaik adalah yang berasal dari diri kita sendiri.