Sobat Kompasianer dan pembaca yang budiman, apakah Anda pernah berkunjung ke Bantimurung?Â
Tepatnya wisata air terjun Bantimurung adalah salah satu destinasi wisata bagian dari Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan.
Secara administratif, air terjun Bantimurung terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, yang berjarak kurang lebih 40 km dari ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar. Dari Bandara Hasanuddin, jaraknya kurang lebih 22 km.
Pengelola tempat wisata Bantimurung ini ada dua pihak. Pihak yang pertama adalah Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, dan pihak kedua adalah Pemda Maros, khususnya Dinas Pariwisata setempat.Â
Sebagian besar area Bantimurung memang adalah kawasan hutan yang perlu dilindungi, jadi banyak area yang dibiarkan alami tanpa pembangunan fisik yang terlalu berlebihan. Bantimurung termasuk ranah wisata alam dengan kekuatan menonjolkan unsur alam dari sebuah destinasi wisata.
Berkunjung ke Bantimurung Anda akan bertemu dengan ikon Bantimurung berupa patung kera raksasa di jalan masuk dan tak jauh dari patung kera tersebut ada juga patung kupu-kupu. Jadi yang mana ikon wisata Bantimurung?Â
Dua-duanya tidak salah. Bantimurung adalah habitat dari kera hitam Sulawesi yang nama latinnya adalah Macaca maura, juga habitat beragam jenis kupu-kupu. Bahkan julukan Kingdom of Butterfly merupakan salah satu julukan dari area Bantimurung ini.
Kera mungkin akan jarang kita jumpai di dalam area wisata. Jangan berpikiran ini akan sama dengan wisata Sangeh di Bali atau Mendit di Malang yang banyak monyet berkeliaran, ya? Kera hitam Sulawesi bersembunyi di antara pepohonan, hidup bebas di alam liar.
Kadang-kadang saja mereka tampak di antara dedaunan pada pohon-pohon yang tinggi menjulang di seluruh area Bantimurung.