Akhirnya saya terprovokasi untuk nonton Gadis Kretek, serial Netflix Indonesia pertama yang diangkat dari sebuah novel berjudul sama karya Ratih Kumala. Saya menonton setelah penasaran karena membaca beberapa review baik di medsos maupun laman Kompasiana. Intinya sebagian besar reviewnya positif dan semua aktor yang berperan dalam serial ini mendapat pujian.
Gadis Kretek berkisah tentang Dasiyah alias Jeng Yah, seorang anak gadis, anak sulung pemilik pabrik kretek "Merdeka". Sejak kecil Dasiyah sudah membantu ayahnya mengurus pabrik, sehingga saat besar tak heran cita-citanya adalah membuat saus kretek. Sayangnya, kamar pembuat saus selalu terkunci, karena peracik saus melarang perempuan masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Nanti kreteknya jadi asem kalau ada perempuan yang masuk," demikian alasan peracik saus yang sebenarnya adalah pegawai ayah Dasiyah.
Akhirnya secara sembunyi-sembunyi, Dasiyah tetap meracik saus dengan bantuan Soeraya, mandor di pabrik kretek yang juga kekasih sembunyi-sembunyi Dasiyah.
Bermaksud hendak menyatukan bisnis dengan perusahaan kretek lain, orang tua Dasiyah menjodohkannya dengan Seno, anak pemilik pabrik kretek Boekit Kelapa yang menjadi tentara. Seno baik dan jatuh cinta pada Dasiyah, namun hati Dasiyah sudah terlanjur terikat dengan Soeraya.
Sebagai pengusaha kretek yang besar, ayah Dasiyah juga memiliki pesaing bisnis yang bernama pak Djagat. Pak Djagat yang licik, menggunakan kesempatan chaos Partai Merah dengan memasukkan nama ayah Dasiyah ke dalam daftar nama orang yang terlibat partai. Pada suatu malam, tentara mendatangi rumah Dasiyah dan menangkap ayahnya. Dasiyah yang berusaha menolong sang ayah, ikut ditangkap.
Soeraya yang baru datang dari pasar berusaha menolong Dasiyah, namun Dasiyah memintanya lari. Kaki Soeraya tertembak, namun ia sempat melarikan diri dan ditolong oleh Purwanti, anak perempuan Djagat. Saat ia sudah lebih sehat, Soeraya berusaha untuk mencari Dasiyah, namun Djagat melarangnya. Djagat meminta Soeraya untuk bekerja di pabriknya dengan iming-iming ia akan mencari Dasiyah.
Soeraya percaya pada Djagat dan terjebak dalam jebakan yang dibuat Djagat, bahkan akhirnya setelah dua tahun bekerja di pabrik Djagat, Soeraya menikah dengan Purwanti. Bagaimana dengan Dasiyah? Dasiyah dibebaskan setelah dua tahun dalam kondisi yang tidak sehat. Ia mengetahui bahwa Soeraya akan menikah dengan Purwanti, maka pada malam pernikahan mereka, Dasiyah datang dan bertanya pada Soeraya, apakah lelaki itu bersedia meninggalkan kemewahan yang ia rasakan sekarang dan memulai semuanya kembali dari nol bersama Dasiyah?
Jawabannya lebih baik jika menonton langsung serialnya, karena saya tidak bermaksud untuk membuat spoiler dengan artikel ini.
Dari serial Gadis Kretek ini ada beberapa poin (Love and Hate) yang saya catat, sebagai berikut:
- Hate, hampir semua tokoh dalam serial ini merokok alias mengisap kretek. Jadi sepanjang film kebal-kebul asap rokok. Tapi mau bagaimana lagi, serial ini harus menggambarkan 'sejarah' dengan tepat.
- Hate, tokoh yang paling tidak saya suka adalah Soeraya, karena ia lemah dan munafik. Mengaku cinta tapi melakukan banyak hal yang melukai orang yang dicintainya.
- Hate, adegan dewasa antara Dasiyah dan Soeraya sebenarnya masih bisa dibuat lebih estetik dan tidak lugas.
- Love, ada ilmu baru tentang bagaimana industri rokok berkembang dari industri kretek di tahun 60-an. Dari serial ini saya baru tahu ada yang namanya saus kretek dan pamali bahwa perempuan tidak boleh masuk dalam ruang pembuatan saus.
- Love, serial ini tidak kalah dari serial drakor yang biasa saya tonton, bahkan lebih baik. Alur ceritanya kuat, ditunjang dengan akting para aktornya yang tidak kaleng-kaleng. Dian Sastrowardoyo berhasil memerankan Dasiyah yang introvert, pendiam, pemikir, namun di sisi lain juga penuh gairah jika sedang bicara tentang kretek. Ario Bayu berhasil memerankan Soeraya yang ramah namun sekaligus oportunis. Putri Marino berhasil memerankan seorang dokter yang punya jalan hidup unik, yang baru ia ketahui setelah ia bertemu seseorang bernama Lebas. Arya Saloka berhasil memerankan Lebas, anak pengusaha rokok kaya raya yang suka seenaknya, namun gigih dalam mencari bukti.