Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni, dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
 Puisi "Hujan Bulan Juni" ini maknanya adalah pengorbanan cinta, atau ada juga yang bilang, cinta yang tak sampai/bertepuk sebelah tangan. Dari sebuah podcast yang pernah saya tonton tentang SDD, tak pelak lagi beliau adalah seorang pluviophile.
Menjadi seorang pluviophile, mungkin memberikan efek seseorang jadi lebih romantis dan produktif menghasilkan karya di bidang seni dan budaya, seperti SDD, ya?
Nah, di antara sobat Kompasiana dan pembaca, ada yang merasa sebagai pluviophile nggak? Cerita dong, kesan kalian terhadap hujan di kolom komentar, ya? Terima kasih.**
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!