Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

My Name is Lincah, What Can I Do For You? (1)

17 Juni 2023   14:12 Diperbarui: 17 Juni 2023   14:15 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
My Name is Lincah (Sumber: koreanindo.net)

Suatu kali mama sedang repot memasak karena hendak menjamu ibu-ibu yang akan datang untuk arisan di rumah. Manis pun sedari pagi sudah heboh memilih baju karena dia mau hang-out dengan kawan-kawannya. Ia minta izin keluar rumah ketika mama baru saja memulai akan memasak. 

Aku seperti biasa ada di sudut dapur dengan antrean pekerjaan yang harus kulakukan untuk membantu mama. Mengupas bawang merah, bawang putih, lalu mengiris semuanya tipis-tipis. Mengupas dan memotong wortel, kentang, dan buncis.

"Kenapa kamu sering sekali bermain dengan teman-temanmu, Manis? Ajak mereka ke rumah, nanti mama masakkan pizza dan spagety. Jangan selalu main di luar," ucap mama walau tetap memberi izin, sekaligus memberi Manis uang saku.

"Iya, nanti aku bilang teman-temanku supaya ke sini. Pizza, spagety, dan es krim, boleh?" tanya Manis dengan tawa riangnya.

Mama hanya geleng-geleng kepala. Manis segera kabur sebelum mama berubah pikiran. Sementara aku menyerahkan hasil pekerjaanku pada Mama. 

"Oke. Sekarang tolong kamu siapkan piring, sendok, garpu dari lemari ya, ambil sejumlah 30 nanti kamu lap dulu yang bersih."

"Tidak usah dicuci, Ma? Piringnya kan sudah lama di lemari, berdebu."

"Ooh, iya, boleh kalau begitu. Lincah yang cuci sekaligus mengeringkan, ya?"

Aku mengangguk dan langsung bekerja. Sampai acara berlangsung, aku membantu mama meladeni ibu-ibu arisan. Seperti biasa, mereka menanyakan si lincah, Manis, tapi mereka ternyata cukup puas ngobrol denganku.

"Mbak Lincah rajin sekali bantu mama, ya?" sapa bu RT waktu aku membantu mengambilkan stok sup lagi untuk dihidangkan di meja makan. Aku hanya tersenyum malu-malu.

"Iyaa, mungkin saya masak nggak akan tepat waktu selesai kalau nggak ada Lincah," sahut mamaku tersenyum bangga. Wah, aku agak trenyuh juga melihat mama menatapku dengan bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun