Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dianggap Pintar Bahasa Inggris Adalah Dilema Bagi Saya yang Inggrisnya Biasa-Biasa

13 Juni 2023   04:00 Diperbarui: 13 Juni 2023   04:31 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto bersama Ms. Emily dan Ms. Jiyea setelah presentasi (Dokumen pribadi: Andak)

Senin, 12 Juni 2023, adalah hari yang luar biasa buat saya. Saya diberi tugas untuk menyampaikan paparan mengenai hasil kegiatan penelitian kerja sama antara KLHK, KPH Bulusaraung, dan Project AFoCO (Asian Forest Cooperation Organization). AFoCO merupakan perjanjian atau komitmen dari negara-negara di Asia untuk meningkatkan kerja sama kehutanan di tingkat regional dalam suatu aksi nyata. Kantor pusat AFoCO berada di Korea Selatan.

Kerja sama KLHK, KPH Bulusaraung dan AFoCO telah berjalan sejak tahun 2021 hingga saat ini, dengan membangun sebuah demplot percontohan tanaman agroforestri seluas 10 hektare di wilayah KPH Bulusaraung. 

Terdapat beberapa aktivitas yang telah dilaksanakan, adapun aktivitas yang dipercayakan pada saya untuk mengerjakannya berjudul: "Investigation and Conducting Value Chains Analysis and Market Analysis of Potential Commodities in KPH Bulusaraung." 

Pada kesempatan presentasi, saya hanya diberi tugas untuk mempresentasikan mengenai Gula Aren (Palm Sugar).

Yang menarik dari presentasi ini tentu saja karena kami dipesan oleh tim KLHK pusat untuk menyiapkan presentasi dalam bahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena akan datang dua wakil AFoCO  yaitu Ms. Emily Lim and Ms. Cha Jiyea, yang keduanya tidak memahami Bahasa Indonesia. 

Berfoto bersama Ms. Emily dan Ms. Jiyea setelah presentasi (Dokumen pribadi: Andak)
Berfoto bersama Ms. Emily dan Ms. Jiyea setelah presentasi (Dokumen pribadi: Andak)

Sambil merasa ngeri-ngeri sedap, saya menyiapkan bahan presentasi pada saat saya sedang berkegiatan di KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus) Borisallo. Beberapa teman mengatakan bahwa saya tentu hanya membutuhkan waktu yang tidak lama untuk menyusun materi dalam Bahasa Inggris karena saya pintar Bahasa Inggris.

Saya tidak paham juga mengapa sebagian rekan kantor menganggap saya pintar berbahasa Inggris, padahal sungguh saya juga sangat grogi jika harus menyampaikan paparan dalam bahasa asing tersebut. 

Mungkin kelebihan saya hanya satu, yaitu saya cuek tidak terlalu memedulikan grammar atau tenses. Cambuk saja yang penting native yang mendengar pemaparan kita memahami maksud kita. Toh, paparan itu juga tidak dilakukan dalam rangka kegiatan akademis yang tentunya harus lebih serius dalam memilih kata dan kalimat.

Pemaparan dalam Bahasa Inggris ini bukan yang pertama kali saya lakukan. Pada tahun 2018 pertama kali saya uji nyali presentasi dalam Bahasa Inggris saat mengikuti seminar internasional yang diadakan oleh Universitas Islam Malang (Unisma). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun