Saya senang berteman dengan orang yang energik, seolah nggak punya lelah, diberi tugas apapun hayuk. Saya yang cuma lihat doang, kadang capai sendiri, tapi dia masih bisa ketawa-ketawa hepi.
Salah satu rekan kerja saya kayak gitu. Sebut saja namanya Uyab. Sebenarnya dia cukup good looking, tapi tergantung sikon. Kalau habis panas-panasan, ya keliatan buluk.
Mas Uyab ini masih muda tapi nggak belia. Dia sudah berkeluarga, jadi nggak usah naksir. Beberapa bulan terakhir ini dia sedang punya agenda super sibuk dan wara wiri untuk pelatihan, penelitian, survei, dan entah apalagi.
Mobilenya pun nggak main-main. Dari Bulukumba ke Togean ke Makassar ke Korea ke Makassar ke Kepulauan Aru ke Makassar ke Bulukumba dan nanti ke Togean lagi.
Saya bukan hendak cerita tentang kegiatan dia, tapi cerita waktu pertama dia balik dari Togean. Btw, Togean sudah tahu belum? Togean adalah nama kepulauan yang ada di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah.
Nah, waktu dia balik dari Togean, dia sangat lusuh dan hitam. Bukan body shaming yaa. Maaf, Mas Uyab.
Makanya sebelum berangkat ke Korea untuk short course, dia saya olok-olok, saatnya perawatan di Korea supaya glowing.
Ternyata saat balik dari Korea, anehnya wajahnya memang tampak cerah. Saya sampai heran, karena yakin selama di Korea dia pasti tak sempat perawatan karena materi kursus padat. Setelah itu dia berangkat lagi ke Kepulauan Aru, Maluku.
Sepulang dari Aru, dia menggelap lagi. Mungkin kena panas matahari Indonesia Timur yang garang, ya?
"Waktu kamu pulang dari Korea lalu, wajahmu benar-benar cerah, lho!" komen saya saat berbincang dengannya.
Titi, teman saya yang lain yang ikut ngobrol, menimpali.