Saat saya sudah bekerja di seberang pulau jauh dari teman-teman masa sekolah, saya akan menghitung ucapan yang saya terima melalui surat, kartu - lalu pesan sms dan WA (sesuai perkembangan zaman). Saya selalu senang menerima ucapan dan merasa hangat karena si A atau si B masih mengingat ulang tahun saya. Saya bahkan menulis nama-nama mereka yang mengucapkan selamat di dalam diary saya, lalu bersorak senang kalau yang ngucapin banyak. Hahaha, memang jiwa saya selalu mbocahi childish.
Sekarang sudah beda lagi, teman-teman sudah sibuk dengan keluarga dan urusannya masing-masing. Yang masih mengingat lalu mengirimkan ucapan, menjadi semakin terbatas.
Seperti tadi malam - tepatnya dini hari - saat saya terbangun karena sakit kepala lalu minum obat, saya membuka whatsapp dan membaca beberapa pesan dari teman lama yang masih mengingat tanggal ini bukan sekadar tanggal penanda gajian di bulan November. Terima kasih teman-teman, telah mengingat hari lahirku. Seketika sakit kepalaku sembuh.
Terima kasih ya Allah telah menyehatkan hamba hingga mencapai usia di bilangan 47.
Terima kasih buat semua yang sudah membaca celotehku hari ini dan salam kompasiana.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H