Aku cemburu pada kepiawaianmu merangkai kata menjadi kalimat, mengayun mengalun memadu rasa
Kau buat semua terpukau dan terpesona, tak ada yang dapat memandang sebelah mata
Kau adalah ciptaan keajaiban, darimu muncul rasa tenang dan kebahagiaan
Kau adalah embun yang mendinginkan jiwa, air yang menghilangkan dahaga
Kau menyentuh hati dengan kelembutan kata-kata, yang menjadi emas dengan perantara penamu
Aku memungut serpihan emas itu, dan menjadikannya milikku
Aku merangkai sendiri kalimatku, seperti kau meroncenya
Aku petik yang terindah dari onggokan diksi di belantara kata-kata, dan berniat menjadi lebih digdaya, lebih dari padamu
Namun selalu aku jatuh terpental, karena sinarmu yang terlalu membahana
Kata-kata menawan yang telah kususun dengan perlahan, menjadi hilang makna, kerdil dibandingkan dengan raksasa gagah yang kau cipta