Melanjutkan cerita setelah mendarat di bandara Yogya, saya dan Nur menuju stasiun Tugu dengan menggunakan Damri. Ongkosnya Rp70.000 berhenti di depan Samsat, yang katanya sudah dekat stasiun.Â
Walaupun sama-sama pernah tinggal di Yogya, kami tidak ada bayangan sedekat atau sejauh apa. Kami langsung saja naik Damri karena perjalanan dari Kulon Progo -- stasiun Tugu, masih memakan waktu satu jam sendiri. Kami harus buru-buru!
Damri segera melaju membelah Kota Kulon Progo yang saat itu panas. Lumayan juga jauhnya, saya sempat tertidur dan bangun kembali di jalan Wates. Saat kami diturunkan di depan Samsat, baru kami sadar bahwa stasiun masih jauh. Kalau jalan pasti gempor, apalagi tas kami besar-besar.
Seorang ibu yang sama-sama hendak ke stasiun menawari kami untuk naik grab sama-sama. Akhirnya saya dan Nur dan ibu itu naik grab ke stasiun. Ongkosnya Rp29.000. Kami segera membeli tiket dan diminta segera naik kereta karena jadwal berangkatnya adalah pukul 13.50. Waktu itu sudah sekitar pukul 13.00.
Kami naik dan ternyata kereta sudah penuh. Tidak ada tempat duduk kosong. Kami mencari posisi berdiri yang enak. Puluhan penumpang masih masuk memenuhi lorong kereta.
Tepat pukul 13.50, kereta berangkat.
"Nanti kira-kira sudah di stasiun kedua, kita duduk di lantai saja, Mbak," usul Nur. Katanya dulu waktu naik kereta api Yogya -- Solo (pramex), banyak orang yang duduk di lantai. Saya hanya mengangguk.
Akhirnya Nur mengajak duduk di lantai, menduduki sandal. Orang-orang hanya menatap, tapi tidak berkomentar.