"Ya, ampun! Tadi katanya mau kerja naskah! Kok, sekarang malah tidur! Bukannya seharian kemarin kamu sudah tidur? Hai, Nisah, bangun, hoi!"
Anisah tak bisa lagi menahan kesabarannya.
"Kepalaku sakit, aku mau rebahan sebentar. Please, jangan ganggu ya?"
"Ih, kenapa tiba-tiba jadi sakit kepala? Tadi baik-baik saja?" kejar Lara.
Mungkin kalau detik itu sakit kepala yang mengganggunya sejak pagi membuatnya pingsan, Lara baru mau menutup mulutnya. Tapi rasa sakit kepala itu tidak sampai membuat Anisah pingsan, hanya berdenyut semakin kencang.
Anisah bangkit, terhuyung meraih tasnya.
"Hei, kenapa kau, Nisah? Drama banget!"
Anisah tak menjawab, hanya berjalan pergi. Ia memutuskan untuk pulang saja.
"Hei, Nisah! Kau marah ya? Nisah! Ih, gimana sih, malah pergi gak njawab pertanyaan orang. Dasar nggak sopan!" Lara menggerutu karena ditinggal oleh Anisah.
Saat itu Tiara, teman seruangan Anisah datang dan duduk di kursinya, menyalakan laptop. Ia diam saja, tidak menyapa Lara yang masih duduk di kursi Anisah.
"Hei, Tiara. Baru datang? Telat, ya?"