Mohon tunggu...
Indah Noor Rahmah
Indah Noor Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi farmasi. Hobi menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyingkap Potensi Kayu Ulin: Mahasiswa Farmasi ULM Menyulap Kayu Ulin Khas Kalimantan menjadi White Activated Carbon sebagai Agen Adsorben Keringat

5 Agustus 2024   20:36 Diperbarui: 5 Agustus 2024   20:50 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kayu ulin merupakan tanaman endemik pulau Kalimantan yang umumnya dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan bangunan.

Penggunaan kayu ulin sebagai bahan kosmetika masih sangat jarang ditemui hingga saat ini, padahal kayu ulin memiliki kandungan selulosa yang sangat tinggi. Kandungan ini dapat dioptimalkan untuk bahan baku kosmetika.

Dengan potensi yang dimiliki kayu ulin, 5 mahasiswi Farmasi Universitas Lambung Mangkurat melakukan riset dengan memanfaatkan kayu ulin yang dijadikan arang aktif kemudian disulap menjadi White Activated Carbon sebagai agen adsorben keringat pada kulit ketiak dengan memberikan kenyamanan dalam pemakaian.

Inovasi White Activated Carbon Kayu Ulin/dokpri
Inovasi White Activated Carbon Kayu Ulin/dokpri

"Pemanfaatan potensi kayu ulin sebagai salah satu tanaman endemik Pulau Kalimantan dan adanya isu permasalahan bau badan merupakan hal yang menarik untuk diteliti" Ucap Indah Noor Rahmah selaku ketua riset (05/07/2024).


Riset kali ini diharapkan mampu berkontribusi dalam dunia kefarmasian dengan memanfatkan bahan alam endemik Kalimantan untuk mendukung program hilirisasi sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk dan ekonomi masyarakat serta dapat menjadi suatu terobosan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia di segala kalangan terkait masalah bau badan yang masih menjadi keresahan dari zaman dahulu hingga sekarang.

Riset kali ini diketuai oleh Indah Noor Rahmah yang beranggotakan 4 mahasiswi, yaitu Noor Annisa Rizkiyah, Risma Zahra Salsabila, Helmina Salwa, dan Tara Pramesti Nuraji. Di bawah bimbingan Bapak Dr. rer. nat. Liling Triyasmono, M.Sc., Apt.

Riset ini merupakan riset yang berhasil lolos pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Riset ini sangat mendapat dukungan penuh oleh pihak Universitas Lambung Mangkurat.

Melalui riset ini kami menuangkan suatu inovasi yang harapannya dapat membantu masyarakat untuk menjadi terobosan terkait masalah bau badan yang masih menjadi momok hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun