Banyak orang berpikir kalau jadi istri orang bule tuh pasti hidupnya enak, gak perlu cape-cape kerja karena segala sesuatunya sudah terpenuhi dari suaminya.Pokoknya cuma jadi istri tidak perlu kerja kantoran lagi, cukup berstatus DRS (Di Rumah Saja),mengurus rumah tangga , anak dan suami. Padahal belum tentu pendapat itu benar semuanya lho.Kalau di Indonesia sekarang ini tuh sudah biasa yangbila berumah tangga dan kemudian memiliki anak maka akan punya pembantu rumah tangga dan pengasuh anak. Minimal kalau tidak punya PRT atau pengasuh masih bisa mendapatkan bantuan dari orangtua atau saudara. Namun kalau di luar negeri jarang-jarang lho keluarga yang memiliki pembantu rumah tangga bahkan juga memiliki pengasuh. Otomatis tugas mengurus rumah tangga dan mengasuh anak-anakdikerjakan oleh ibu rumah tangga. Super gak? Bila anak-anak masih balita mulai pagi buta hingga malam buta lagi si ibu tetap merasa gak selesai-selesai tugasnya. Ya iyalah tugas ibu yang harus bangun malam tuk memberikan susu anaknyabaik ASI atau Sufor, atau mengajarkan anak bangun malam tuk buang air kecil supaya tidak ngompol di kasur.
Mungkin memang benar sudah kodratnya wanita adalah berkewajiban mengurus rumah tangga, mengasuh anak-anak & mengurus suami, maka keinginan untuk tetap bekerja meniti karir di kantor menjadi pilihan yang sulit.Padahal bagi wanita yang terbiasa berkarir dengan tugas kantor pun tidak mudah untukmelakukan tugas-tugas rumah tangga. Banyak ibu yang bilang jadi ibu rumah tangga lebih melelahkan ketimbang bekerja kantoran. Banyak juga ibu yang ingin menjadi ibu rumah tangga sejati dan tidak ingin bekerja kantoran, namun demi membantu suami dan masa depan kehidupan keluarganya makaia tetap bekerja.
Bagi ibu rumah tangga yang dulunya pernah menjadiwanita karir (sebutan tuk bekerja di kantor) terkadang memiliki kerinduan akan dunia kerja, kerinduan akan memiliki uang dari hasil keringat sendiri, kerinduan pada kepuasan batin karena bisa mengaktualisasikan dirinya. Maka di saat anak-anak sudah mulai bersekolah dan kesibukan mengurus rumah tangga mulai berkurang sehingga mempunyai waktu luang ibu rumah tangga bisa memanfaatkan waktu luangnya tuk bekerja .Tentu saja bukan bekerja kantoran yang terikat jam kerjanya.Ibu rumah tangga bisa bekerja melalui bisnisnya sendiri yang dibangun melalui hobbinya.Nah kali ini aku meceritakan tentang teman-temanku yang menjadi istri orang asing namun mereka memiliki bisnis yangmerupakan pengembangan dari hobbinya. Menurutku ibu-ibu ini adalah ibu rumah tangga yang super banget.Mariii aku perkenalkan satu-persatu yaa..
Hayati Surjono, wanita Indonesia ini menikah dengan pria berkebangsaan Hongaria dan kini sudah memiliki sepasang anak berumur 8 tahun dan 5 tahun, ia sekeluarga tinggal di Budapest ibu kota Hongaria. Dulu ia pernah bekerja meniti karir di salah satu perusahaan di Indonesia, sering mendapat tugas mengunjungi berbagai kota di Indonesia , namun akhirnya harus ditinggalkannya dan beralih profesi menjadi ibu rumah tangga. Tugas rumah tangga yang tak biasa dilakukannya dulu kini sudah ringan untuknya, gak perlu pembantu atau pengasuh, semuanya dikerjakan sendiri. Jebrat-jebret langsung rapih dan beres deh rumahnya.
Tinggal di luar negeri membuatnya rindu akan makanan-makanan nusantara kesukaannya, terutama pempek. Dulu di Budapest belum ada toko yang menjualmakanan-makanan Indonesia, akhirnya dengan modalbonek (bondo nekat) maksudnya dengan keahlian terbatasHayati belajar sendiri membuat makanan Indonesia yang dirindukannya. Ia mengoleksi berbagai macam alat tuk membuat makanan Indonesia . Ia jadi hobi membuat makanan-makanan Indonesia dan memperkenalkan cita rasa makanan tersebut ke keluarganya, mungkin maksudnya supaya lidah anak-anaknya juga cinta makanan Indonesia.
Hayati sering membuat pempek, kue putu, nastar, kue kura-kura, dll.Teman-teman sesama orang Indonesia di Hongaria pun banyak yang menyukai pempek buatan hayati, maka muncullah ide tuk menjual pempek buatannya kepada teman-temannya tersebut. Sesekali Hayati ikut di acara bazaar menjual pempek dan berbagai macam makanan yang ia buat. Bahkan Hayati pernah pula menjual pempeknya hingga ke Wina, Austria. Saat Hayati akan membeli kebutuhan sehari-hariseperti tempe, mie instantdan bumbu-bumbu masakan di Toko Indonesia di Austria, ia sekalian menjual pempeknya di toko itu. Terbayang gak sih mau beli tempe ajah harus nyetir 4 jam ke Negara tetangga , Austria. Namun kini karena sudah ada toko Indonesia di Budapest maka Hayati tidak beli tempe dan bumbu di Austria lagi. Pembelian pempek pun ia layani langsung dari rumah, sehingga bisnisnya ini tak memerlukan ia harus berpergian jauh dari rumah lagi. Hayati juga pernah mengirimkan resep masakan Indonesia yang sudah ditranslate ke dalam bahasa Hongaria ke majalah tentang masakan dan dimuat di majalah Hongaria tersebut.Mantap too?
[caption id="attachment_269466" align="aligncenter" width="450" caption="Hayati sering ikut bazaar. resep pisang molennya pernah dimuat di majalah Hongaria"][/caption] [caption id="attachment_269467" align="aligncenter" width="450" caption="Pempek dan kue yang di jual Hayati sebagai penawar rindu nusantara"]
Tuti Balogh, wanita ini berasal dari Jogjakarta dan juga memiliki suami berkebangsaan Hongaria, kini telah memiliki 4 orang anak, banyak yaa? Iya mereka mengikuti program KB lho, keluarga yang berencana mempunyai 4 anak :-) Tuti ini dulunya juga bekerja  di Jogjakarta, namun saat mereka sekeluarga harus pindah ke Hongaria maka Tuti pun melepaskan pekerjaan tersebut.Mereka tinggal di Szeged salah satu kota kecildi Hongaria. Tugas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dilakoninya. Ia cukup terkenal di kotanya, terkenal karena anaknya banyak, di Hongaria jarang keluarga yang mempunyaibanyak anak, rata-rata 1 keluarga memiliki 1 atau 2 anak saja. Bayangkan bila Tuti berjalan bersama 4 anaknya saat berangkat dan pulang sekolah, udah kayak lomba gerak jalan kan?
Sudah lama Tuti tinggal di Szeged, anak-anaknya mulai beranjak remaja, kini ia mempunyai banyak waktu luang . Rasa rindu akan tanah air sering mendera di saat luang tersebut, maka kerinduan akan Jogjakarta ia tuangkan melalui hobinya membuat kerajinan tangan, seperti tas, pigura, kotak-kotak tisu atau wadah coklat. Seperti halnya Hayati maka Tuti pun rajin membuat makanan Indonesia, berbagai kue kering ia bisa membuatnya.Ia pun menjual hasil karyanya dan kue-kue buatannya kepada teman-temannya. Seperti Hayati ia juga hobi mengirimkan resep-resep masakan Indonesiayang ditranslate ke dalam bahasa Hongaria ke majalah tentang masakan di Hongaria. Tentu saja masakan tersebut sudah dimodifikasi dengan bumbu cita rasa Hongaria.Sudah 3x resepnya dimuat di majalah.Kini ia lebih terkenal lagi karena sudah sering masuk majalah. Hebat too?
[caption id="attachment_269469" align="aligncenter" width="450" caption="senangnya Tuti mempunyai pekerjaan yang merupakan hobinya."]
[caption id="attachment_269470" align="aligncenter" width="350" caption="Yuk kirim resep masakan yang sudah ditranslate ke bahasa asing, siapa tahu dimuat di majalah juga."]
Poppy Williams, wanita asal Malang ini menikah dengan pria berkebangsaan Australia. Kini telah memiliki 4 orang anak, Poppy selalu berpindah tempat tinggal mengikuti tempat tugas suaminya yang seorang polisi .Dulunya Poppy pun bekerja di Indonesia namun berhenti sejak memutuskan menjadi ibu rumah tangga . Keahlian Poppy adalah juga merupakan hobinya, seperti menyanyi, memasak, membuat kue. Terkadangiadiundang tuk mengisi suatu acara sebagai seorang penyanyi.
Seperti Hayati dan Tuti, maka Poppy juga ada memanfaatkan waktu luangnya untuk berbisnis. Keinginannya berbisnis tanpa harus meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu mengembangkan hobinya menjadi bisnis rumahan. Sekarang ini ia banyak melayani pesanan kue berdekorasi. Macam-macam kueyang telah ia buat dan dekorasi, semuanya bagus-bagus, bercita rasa seni, membuat senang orang yang memesannya, tentu saja rasa kuenya juga enak. Ia bisa membuat dekorasi kue ulang tahun berbentuk  tokoh-tokoh kartun.
Poppy terkadang juga membuat pesanan catering masakan bila ada teman yang akan mempunyai acara. Semua berawal dari teman-temannya yang pernah mencicipi makanan yang ia buat, dan mulai memesan makanan yang disukai. Untunglah Australia merupakan negara yang terdekat dengan Indonesia sehingga hampir semua yang kebutuhan bahan masakan bisa mudah didapatkan. Poppy ibu yang keren juga kan?
[caption id="attachment_269472" align="aligncenter" width="350" caption="Hobi memasak & hobi menyanyi Poppy bisa dibisniskan"]
[caption id="attachment_269473" align="aligncenter" width="350" caption="kue tart dekorasi & kue tradisional buatan Poppy"]
Hayati, Tuti dan Poppy mempunyai mimpi bahwa suatu hari nanti mereka bisa memiliki toko kue sendiri. Saat ini tidak mudah mempunyai toko sendiri karena sulitnya mendapat izin dari instansiterkait di negeritempat mereka tinggal . Mereka belum memiliki dapur yang sesuai menurut aturan setempat, segala sesuatunya termasuk higienitasnya harus sesuai standart. Sehingga saat ini bisnis yang berawal dari hobi tersebut berjalan melaluijaringan dunia maya ataupun pembicaraan dari mulut ke mulut.
Namun ada satu temanku yang cukup sukses mengembangkan hobbynya menjadi bisnis .
HennyPriastuti Bruun, ia wanita Jawa Madura. Henny dulunya tak bisa memasak sama sekali, namun kepandaian memasak ia warisi dari ibu dan neneknya.Ia pernah mengenyam pendidikan memasak dan berijazah nasional. Sejak bisa memasak ia menjadi hobi memasak, banyak orang yang menyukai masakannya, sehingga seorang sahabatnya mengajaknya ke Amerika tuk bekerja di restaurantIndonesia. Cukup lama Henny tinggal di Amerika sudah 10 tahun. Kini bersuamikan orang Amerika tak menyurutkannya berhenti dari pekerjaannya tersebut. Toh anak-anaknya sudah besar, walaupun ia bekerja namun tugasnya sebagai ibu rumah tangga pun tetap dilakukannya. Suaminya sangat mendukung apa yang Henny kerjakan. Ia sering menerima pesanan catering membuat masakan Indonesia, namun pemesan catering selalu meminta sambal disediakan berlebih karena banyak yang suka sambal buatan Henny, sehingga terciptalah ide memproduksi sambal.
Saat ini Henny bekerja sama dengan temannya sesama orang Indonesia memproduksi sambal Indonesia, bermacam-macam sambal dibuatnya, sambal bajak,sambal terasi, sambal rica-rica, sambal ijo , bumbu gado-gado, bumbu bali dan bumbu Rendang, Gudeg komplit dalam botol dan juga sambal goreng krecek . Ia sudah memegang sertifikat tuk produknya dari instansi terkait di Amerika . Amerika sangat ketat dalam memberikan izin suatu produk makanan agar bisa dijual. Dalam ajang NY FFS (New York Fashion Food Festival) produksinya Henny laris manis diserbu orang bule yang rela mengantri tuk merasakan sambel buatan Henny. Terbayang gak sambal Indonesia buatan Amerika? Sekarang ini penjualan sambel masih dilayani secara online selain dijual juga di KoperasiIndonesia di Washington DC. Nantinya pun akan dijual di toko-toko swalayan di Amerika. Henny mempunyaibanyak teman yang tersebar di banyak negeri, tak heran sambalnya juga sudah terjual melanglang buana. Mimpi Henny adalah sambalbuatan Henny juga akan merambah pasar dalam negeri lhoo.. Hebat juga kan?
[caption id="attachment_269475" align="aligncenter" width="450" caption="Henny dan macam-macam sambel buatannya."]
Demikianlah cerita teman-temanku yang menjadi istri orang bule namun tidak menghentikan keinginan mereka memiliki usaha yang merupakan pengembangan dari hobinya masing-masing. Jalan sukses seseorang tidak selalu mudah namun perlahan dan pasti jalan itu selalu bisa dibuat bila ada tekad dan kemauan yang kuat. Semoga kisah teman-temanku tersebut bisa menginspirasi kita semua. Aku cukup bangga dan senang mempunyai teman seperti mereka ini.
Semua foto & kisah yang tertuang ini sudah diizinkan oleh Hayati, Tuti, Poppy & Henny.
Sumber  :
-FB Pempek Budapest
- FB ~La Novia~Kitchen
- Â FB Tebel Csokolade
- FB henny’skitchen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H