Anda mungkin pernah bepergian ke luar negeri. Â Bila anda pernah naik kereta bawah tanah di sana, entah Metro atau Subway namanya, apa sih yang anda rasakan saat berada di kereta bawah tanah itu? Perasaan takjub pasti ada mendera, melihat banyaknya aktivitas di bawah tanah yang kita tadi tak melihatnya saat berada di atas tanah. Lalu terbersit pertanyaan muncul di hati, kapankah negeriku akan memiliki transportasi seperti kereta bawah tanah ini? Mengapa sih negeriku yang usia kemerdekaanya sudah puluhan tahun hingga kini transportasinya belum semaju negeri yang kukunjungi ini? Â Mungkinkah negeriku yang kerap dilanda gempa bisa memiliki moda transportasi ini? Â Hehehe banyak pertanyaan di kepala deeh..
Naah ternyata pertanyaan-pertanyaan tersebut  akan ada jawabnya lho.  Ternyata nih sebentar lagi negeri kita juga akan punya kok moda transportasi keren tersebut, kereta bawah tanah. Kita tak perlu menunggu hingga puluhan tahun lagi. Kita akan mengebut ketertinggalan ibukota negeri kita dari kota-kota besar di dunia ini lho.  Ya, sebentar lagi kita punya MRT (Mass Rapid Transit), moda  transportasi publik yang akan melaju di kedalaman tanah Jakarta. Â
Kita ketahui bersama, pada tanggal 23 Februari 2017 Bapak Presiden Joko Widodo meninjau proyek MRT dan melihat bahwa seluruh terowongan MRT telah tersambung dan beliau memastikan bahwa proyek MRT pada Maret 2019 sudah rampung. Namun demikian Pak Jokowi berharap pada tahun 2018 pengerjaan MRT di permukaan harus sudah selesai sehingga tidak mengganggu pelaksanaan Asean Games 2018.
Pada hari Kamis, tanggal 16 Maret 2017 aku bersama rekan-rekan blogger mendapatkan kesempatan mengunjungi proyek MRT Â Jakarta di daerah Setia Budi. Â Kami semua sangat senang dan bangga bisa menjadi saksi pembangunan MRT , jaringan kereta bawah tanah di Jakarta ini. Terbayang sudah nanti saat kereta MRT sudah beroperasi, maka kami akan mengenang kejadian hari ini saat kami melihat betapa riweh pelaksanaan proyek MRT ini.
Para blogger dipandu mas Akbar dari pihak MRT, kami menuju ke bawah ke arah terowongan kereta bawah tanah. Kami turun melalui tangga yang nanti akan menjadi tangga darurat bila di ruang bawah tanah terjadi keadaan gawat darurat. Kami turun kira-kira menuju kedalaman 25 meter di bawah tanah. Ada 2 lantai di bawah tanah ini. Lantai pertama adalah area councourse peruntukannya untuk fasilitas umum seperti  untuk pertokoan. Lantai ke 2 adalah untuk peron stasiun tempat pemberhentian dan pemberangkatan kereta. Jadi hanya penumpang saja yang bisa masuk peron.
Dengan melihat progress pembangunan proyek MRT ini kami merasakan bahwa benar-benar  Pemda DKI melakukan tanggung jawabnya untuk menyediakan pelayanan transportasi publik yang terbaik bagi masyarakat.  MRT merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah dalam memecahkan kemacetan kota.
Saat ini MRT Jakarta Fase 1 sudah menyelesaikan 67 % pengerjaannnya dan diproyeksikan pada Maret 2019 harus mulai beroperasi melayani penumpang. Â Koridor MRT Fase 1 ini adalah dari stasiun Lebak Bulus hingga stasiun Bundaran Hotel Indonesia. MRT Jkarta memiliki 13 stasiun dan 1 depo, terdiri dari 6 stasiun bawah tanah yang terbentang dari Bundaran Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia, lalu 7 stasiun layang dari Sisingamangaraja hingga Lebak Bulus.
MRT Jakarta nantinya akan memiliki 16 rangkaian kereta, namun hanya 14 rangkaian yang akan digunakan setiap harinya, 2 rangkaian disiapkan sebagai cadangan. Kereta-kereta tersebut buatan Jepang. Â Setiap rangkaian terdiri dari 6 kereta. Setiap kereta mampu menampung hingga 330 penumpang, sehingga setiap rangkaian diperkirakan mampu membawa hingga 1980 penumpang, terhitung dari penumpang yang duduk dan berdiri.
 MRT Jakarta ini akan beroperasi 20 jam setiap harinya, mulai jam 5 pagi hingga jam 24.00 malam. Pada jam-jam sibuk MRT akan datang tiap 5 menit sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan penumpang. Jarak tempuh dari stasiun Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia diperkirakan hanya 30 menit saja bila menggunakan MRT.
 Stasiun MRT Dukuh Atas nantinya merupakan salah satu stasiun transit yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya, yaitu KRL (Kereta Rel Listrik), bus Transjakarta, LRT (Light Rail Transit) dan Kereta ke bandara.
 Kami yang melihat langsung progress proyek MRT dan mengetahui gambaran tentang MRT Jakarta nantinya menjadi tak sabar ingin segera proyek MRT ini selesai dan segera digunakan bagi publik. Namun demikian kehadiran MRT ini nantinya tidak serta merta bisa memecahkan problem kemacetan di Jakarta lho. Tentu saja tak semudah membalikkan telapak tangan mengatasi kemacetan di Jakarta yang terkenal sebagai salah satu kota termacet di dunia.
MRT merupakan salah satu upaya pemerintah memperbaiki sistem transportasi publik. Kita sebagai masyarakat harus mendukung upaya tersebut dengan cara beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan publik. Selain itu juga mental dari masyarakat  harus bisa berubah,etika kesopanan di tempat umum harus dijaga, saling menghormati antar penumpang,  harus terbiasa dengan budaya antri, tidak mudah marah bila tersikut penumpang lain, mau menjaga fasilitas umum, tidak merusak dan juga nih mulai menyukai berjalan kaki, hehehe kalau pakai angkutan umum kan akan sering jalan kaki lho apalagi saat transit.
 Semoga ya nantinya stasiun MRT Jakarta yang megah, kereta-kereta MRT yang keren, terowongannya nanti akan  terhindar nih dari tangan-tangan jahil yang senang merusak lingkungan.  Selama ini kita sudah sering kan melihat kerusakan dari fasilitas-fasilitas umum ulah tangan-tangan jahil, seperti aksi corat-coret di halte bus, kereta, merobek bangku kereta, gigitin tiang tiang kereta, ups emang ada yaaah yang gigitin?  Hehehe
 Musti diingat nih, kita musti ikut menjaga fasilitas-fasilitas umum, termasuk fasilitas MRT ini.  Kita musti menghargai lho jasanya para pekerja di proyek MRT, tidak mudah pengerjaannya, banyak rintangan dan halangan yang dihadapi saat membuat bangunan MRT ini, 24 jam pengerjaannya. Mereka bekerja di bawah sana, tak terlihat banyak orang. Kita tahunya sudah tembus terowongan dan  sudah jadi ajah yaa…Â