Setiap akhir tahun begini saya selalu merangkum hal-hal menyenangkan yang pernah terjadi dalam hidup saya. Termasuk ke mana saja kaki saya melangkah. Ini bukan perjalanan terbaru tapi termasuk perjalanan yang sulit dilupakan. Bukan cuma karena keindahannya tapi juga beberapa pengalaman yang kurang menyenangkan selama perjalanan. Tulisan ini tentang perjalanan saya ke Pulau Menjangan.
Perjalanan lama di tahun 2014 lalu, tahun di mana saya masih suka berkelana. Ke Pulau Menjangan ini salah satunya. Pulau ini terletak di Taman Nasional Bali Barat, punya dua akses untuk mencapainya, dari Pulau Bali maupun dari Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur.
Pulau Menjangan ini dinamai dari hewan menjangan (sejenis rusa) yang hidup di sana. Selain itu pulau ini sangat terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Menurut News Discovery Pulau Menjangan masuk dalam 10 Tempat Penyelaman Terbaik Di Dunia.Â
Pulau ini dikelilingi okeh dinding karang (wall diving) sepanjang 10 Km. Saat itu saya sedang senang-senangnya belajar diving dan otomatis senang juga kalau bisa berenang di laut. Ya meskipun tidak menyelam karena belum punya sertifikat menyelam. Tidak masalah karena masih banyak yang bisa dilakukan di Pulau Menjangan meskipun kita tidak menyelam.
Saya berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Banyuwangi. Tidak biasanya saya jalan-jalan menggunakan jasa tur atau open trip tapi saat itu saya ingin semuanya praktis karena masih dekat dengan momen setelah lebaran idul fitri.Â
Setelah sampai di Banyuwangi, semuanya tampak akan berjalan dengan lancar sampai saat saya tidak bisa menghubungi tour guide saya. Â Berjam-jam menunggu kabar dari tour guide dari subuh sampi hari menjelang siang. Akhirnya saya putuskan untuk menunggu di Pantai Watudodol.
Pantai Watudodol punya view yang seru juga. Deretan perahu khas Banyuwangi, laut dengan ombak yang tidak seberapa tinggi, dan Taman Nasional Bali Barat adalah pemandangan Wonderful Indonesia yang disuguhkan.Â
Sepanjang pantainya ditanami pohon kelapa. Sebenarnya banyak juga yang menyeberang ke Pulau Menjangan melalui Pantai Watudodol tapi saya tidak melalui rute ini.
Saat tengah bersantai tiba-tiba tour guide saya memberi tahu jika ia menjemput di Pantai Watudodol untuk menuju Pantai Bangsring. Apakah saya jadi badmood karena insiden ini? Bagi saya kalau dalam perjalanan pantang merasa badmood untuk kenyamanan liburan saya. Jadi saya pastikan untuk fokus ke tempat indah bernama Pulau Menjangan. Saya yakin keindahannya akan mampu menghapus pengalaman buruk ini.
Ombak di Selat Bali selalu tinggi, setidaknya saya merasakan sendiri apa yang dibilang oleh para pelaut di sini. Dari Pantai Bangsring kami menyeberang dengan menggunakan perahu motor dengan kapasitas yang muat untuk lebih dari 20 orang. Dalam perjalanan kami juga melewati Pulau Tabuhan, yakni pulau kecil dengan pantai pasir putih. Dan sekitar tidak sampai 1 jam kami sudah sampai di dekat Pulau Menjangan. Pada bagian terluar pulau kita juga bisa melihat ada patung ganesha.
Ke Pulau Menjangan saat pertama datang, kita tidak akan langsung menepi ke pulau tapi berhenti di dekat pulau. Lokasi tersebut adalah titi terbaik untuk menikmati keindahan bawah laut Pulau Menjangan. Saya membawa alat snorkeling milik saya sendiri untuk menghindari alat yang disediakan tidak pas dengan ukuran saya. Saya selalu membawa alat snorkeling saya sendiri jika ada agenda pergi ke laut.
