Sejak ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN), Kepulauan Raja Ampat mulai diincar wisatawan baik lokal maupun asing. Tidak hanya menyimpan harta karun bawah laut yang menakjubkan dan menjadi rumah bagi beberapa spesies langka seperti ikan Pari Manta dan Hiu Abu-abu, Raja Ampat juga menawarkan keindahan panorama alam perpaduan antara pepohonan, pasir putih pantai dan perairan yang tenang.
Nama Raja Ampat diambil dari mitologi lokal. Dahulu, seorang wanita menemukan tujuh telur, empat diantaranya menetas dan menjadi raja yang sekarang dikenal sebagai empat pulau besar yaitu Waigeo, Misool, Salawatidan Batanta.
Raja Ampat memang surga bagi pecinta diving dan snorkeling. Namun, bagi anda yang tidak bisa berenang jangan khawatir, disini anda tidak akan bosan melihat pemandangan alamnya. Dijamin, mata anda akan terpana.
Perjalanan saya kali ini dimulai dari kedatangan saya ke Kota Sorong menggunakan salah satu maskapai penerbangan milik Garuda Indonesia yang menurut saya "lebih tepat waktu" dibandingkan maskapai lainnya. Namun, karena saya dan teman-teman tidak membeli tiket dalam waktu yang sama, harga tiket kami berbeda walaupun satu pesawat. Kebetulan harga tiket saya saat itu sekitar Rp 1,7 juta sedangkan ada teman saya yang lain mendapat harga sekitar Rp 3 juta karena jarak pembelian dan waktu keberangkatan sangat dekat. Harga tiket memang fluktuatif. Â Saran saya bagi anda yang ingin berpergian menggunakan pesawat, beli tiket jauh hari agar terhindar dari harga yang mahal.
Tiba di bandara, kami kemudian mencari mobil untuk mencari tempat transit sementara di Kota Sorong. Biaya mobil yang digunakan dari bandara sampai Swiss-bell Hotel, tempat kami menginap, sekitar Rp 100 ribu. Â Sementara itu, tarif hotel di Kota Sorong berbeda-beda tergantung fasilitasnya. Mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1,5 juta. Kebetulan kami memilih Swiss-bell Hotel Sorong karena rekomendasi beberapa teman, jarak yang dekat dengan Dermaga Kapal dan mengingat keamanan barang-barang yang akan dititipkan selama kami di Raja Ampat perlu diutamakan. Tarif Swiss-bell Hotel kami tempati sekitar Rp 825 ribu per kamar.
Keesokan harinya, setelah berkemas, kami pun berangkat ke Dermaga. Disana kami mencari tiket kapal penumpang, New Express Bahari yang dibandrol dengan harga Rp 150 ribu per orang dan kami pun berangkat pkl. 14.00 WIT. Perjalanan melintasi laut ditempuh dengan waktu 2 jam.
Dimulai dari Waisai, Ibukota Raja Ampat di Pulau Waigeo. Nah, dari Waisai ini anda bisa naik kapal menuju Wayag, gugusan pulau karst ikonik Raja Ampat yang keindahannya telah mendunia, selama 4-6 jam tergantung kecepatan kapal.Biaya kapal ini berbeda-beda yang mulai dibandrol dari harga Rp 2 juta per orang.Â
Cara terbaik adalah dengan menyewa perahu milik homestay tempat anda tinggal. Biasanya setiap homestay punya perahu yang digunakan sesuai permintaan penghuni. Harganya pasti jauh lebih murah, minimal 4 orang, perahu akan langsung diberangkatkan.