Ketika komputer belum secanggih sekarang, usaha apapun, baik dengan modal yang kecil hingga perusahaan besar melakukan pencatatan keuangan secara manual yaitu dengan menulis di buku. Seluruh transaksi dicatat dalam jurnal kemudian dimasukkan ulang kedalam buku besar. Modal awal, hutang-piutang, stock barang hingga laporan keuangan semua dihitung dan dibuat sendiri. Â Bayangkan hal prosesnya saja dapat memakan waktu berhari-hari untuk menghasilkan laporan keuangan bulanan.
Bagi pengusaha yang fokus pada usahanya, tentu tidak hanya mengurusi produk, dan operasional, pengelolaan keuanganpun dijadikan prioritas karena pengerjaan secara manual tentu akan menimbulkan beberapa resiko seperti kecurangan, kesalahan memasukkan data atau pembuatan laporan keuangan yang cenderung lama.
Di era yang semakin berkembang seperti saat ini, semua usaha sepakat bahwa laporan keuangan sangat penting karena dengan hal tersebut manajemen mampu mengambil langkah demi memajukan bisnis. Â Berikut beberapa contoh penggunaan cara semi manual.
1. Â MS. Excel
   - Tidak efisien
   - Pengguna harus paham rumus excel
   - Hanya berupa tabel
2. Software akuntansi (DOS)
  - Bisa dikerjakan siapa saja (mudah)
  - Agak efisien
  - Tampilan membosankan