Dosen Pengampu : Cahyo Wahyu Dermawan, S.Pd., M.Pd
OPINI-Seni tari di Kalimantan Tengah, seperti Tari Mandau, Tari Balean Dadas, dan Tari Giring-Giring, merupakan bagian dari warisan budaya Dayak yang memiliki nilai spiritual dan simbolis yang mendalam.Â
Tarian-tarian ini tidak hanya menunjukkan keindahan gerakan, tetapi juga mengandung pesan tentang hubungan harmonis antara manusia, alam, dan roh leluhur. Namun, di era modern ini, seni tari tradisional Kalimantan Tengah menghadapi tantangan untuk tetap relevan dan menarik bagi generasi muda.
Menurut saya, penting untuk mengembangkan dan memodernisasi seni tari tradisional Kalimantan Tengah agar dapat tetap hidup di tengah arus globalisasi. Inovasi, seperti penggabungan dengan musik kontemporer atau penyesuaian dalam koreografi, dapat membantu menarik minat generasi muda tanpa mengorbankan esensi asli tarian tersebut.Â
Dengan cara ini, seni tari tidak hanya akan tetap eksis, tetapi juga menjadi bagian yang lebih integral dari identitas budaya masyarakat modern.
Upaya pelestarian dan pengembangan seni tari di Kalimantan Tengah harus didukung oleh pemerintah daerah, komunitas seni, dan lembaga pendidikan. Festival budaya dan program pelatihan tari bagi generasi muda bisa menjadi langkah konkret untuk menghidupkan kembali minat terhadap seni tari.Â
Selain itu, promosi seni tari melalui media sosial dan platform digital dapat membantu memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Kalimantan Tengah kepada masyarakat nasional dan internasional.
Seni tari Kalimantan Tengah adalah cerminan kearifan lokal yang memiliki potensi besar untuk dikenal luas. Dengan melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan seni tari ini, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun rasa bangga terhadap identitas dan kekayaan budaya lokal yang unik di era modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H