KKN Tematik UPI 2021: Pemanfaatan Media Pembelajaran Daring Berbasis ICT

Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih berada di kondisi yang kritis. Penyakit yang berasal dari virus Corona ini mulai mewabah sejak akhir tahun 2019 di Wuhan, China yang penyebarannya mencakup ke berbagai negara di seluruh belahan dunia dalam waktu yang sangat singkat. Adanya pandemi Covid-19 ini berdampak pada berbagai macam bidang sehingga mendorong pemerintah untuk membuat berbagai kebijakan guna mencegah penyebaran virus Covid-19, salah satunya di bidang pendidikan yaitu menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau biasa disebut dengan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran dalam jaringan, dalam arti lain pembelajaran ini dilakukan tanpa adanya tatap muka secara langsung antara peserta didik dan guru, melainkan dilakukan secara online menggunakan media elektronik seperti handphone atau komputer melalui jaringan internet sehingga tetap memungkinkan adanya komunikasi serta kegiatan belajar mengajar walaupun berada di rumah masing-masing.

Untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran pada peserta didik, guru biasanya menyiapkan media pembelajaran sebagai penyalur pesan yang dapat memudahkan pemahaman peserta didik. Sehingga pada saat ini guru dituntut untuk dapat menggunakan teknologi baik itu untuk proses pembelajaran daring maupun media pembelajaran. Namun tak jarang juga terdapat beberapa guru yang masih belum siap dalam menghadapi perubahan ini dan mengalami kesulitan dalam pembuatan media pembelajaran daring. Untuk itu pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini penulis mencoba untuk membuat media pembelajaran daring berbasis ICT (Information and Communication Technology) yang diharapkan dapat berguna bagi guru dan peserta didik khususnya di SD Negeri Darangdan.

Pembuatan media pembelajaran daring berbasis ICT memerlukan komputer atau smartphone yang memiliki fitur yang dapat mendukung pembuatan media seperti dapat terhubung dengan koneksi internet dan penggunaan aplikasi. Selain itu di perlukan juga skill  (keterampilan) dan juga kesesuaian konten materi yang akan di sampaikan.

Adapun contoh media pembelajaran daring berbasis ICT yang penulis kembangkan yaitu media pembelajaran berupa video pembelajaran, motion graphic, podcast, power point interaktif, dan infografis.

1. Video Pembelajaran, merupakan media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk audio dan visual yang dimana dalam video pembelajaran ini berisi materi dan suara yang penjelasan tentang materi yang sedang dipelajari tersebut.
2. Motion graphic, sama halnya dengan video pembelajaran namun motion graphic ini biasanya disertai dengan animasi-animasi yang menarik perhatian peserta didik. Motion graphic ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran untuk siswa Sekolah Dasar karena memiliki tampilan yang menarik sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan ketika belajar.
3. Podcast, merupakan media pembelajaran berupa rekaman audio yang disertai backsound agar lebih menarik. Media pembelajaran ini cocok untuk materi yang tidak memerlukan alat yang konkret, misalnya cerita dongeng atau penjelasan materi lain yang sekiranya dapat diimajinasikan oleh peserta didik.
4. Power Point Interaktif, merupakan media pembelajaran visual dan dapat bersifat interaktif dengan adanya kuis atau pertanyaan-pertanyaan yang bisa peserta didik jawab. Pembelajaran dapat disajikan seperti permainan yang dimana pada saat awal pembelajaran dijelaskan materi terlebih dahulu dan di akhir diberikan kuis berupa pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban. Dengan adanya kuis ini, diharapkan dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut.
5. Infografis, merupakan media pembelajaran visual yang memiliki fungsi untuk dapat menyampaikan informasi lengkap yang mudah untuk dipahami. Infografis ini dapat berupa poster, bagan, tabel, gambar, mind map, ataupun lainnya yang merupakan media visual menarik.

Adanya berbagai media pembelajaran ini diharapkan dapat membuat konkrit konsep-konsep materi pembelajaran yang bersifat abstrak, mempercepat proses belajar peserta didik, meningkatkan kualitas belajar mengajar, menimbulkan semangat belajar pada peserta didik, pembelajaran menjadi lebih menarik, pembelajaran menjadi interaktif, dan menarik minat peserta didik terhadap materi yang sedang dipelajari serta agar peserta didik tidak mudah bosan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang sama tiap harinya.

 

Penulis : Indah Lestari/Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia