foto dokumentasi pribadi indah k
Manusia makan untuk hidup, meski terkadang adapula yang hidup untuk makan. Apapun pilihan hidup yang dipilih yang jelas anda harus memilih makanan yang tidak hanya mengenyangkan saja, tetapi juga harus bergizi dan tentu saja aman. Pilihan makanan yang tepat menentukan kualitas hidup anda. Betapa tidak, bila anda memakan makanan yang baik (halalan toyiban), bergizi dan aman akan membuat anda lebih sehat dan lebih produktif. Di jaman yang serba instan ini masyarakat pada umumnya cenderung memilih makanan yang serba instan, mudah disajikan, enak dan murah tentunya. Seringkali pemilihan makanan tidak begitu memperhatikan aman atau tidaknya makanan yang dikonsumsi. Hal yang memprihatinkan lagi adalah kondisi makanan jajanan anak sekolah, setingkat SD misalnya, banyak pedagang makanan keliling yang menjual makanan bewarna-warni,gorengan,gula-gula,es dan lain sebagainya yang tidak jelas apakah pewarna atau pemanisnya aman atau tidak, minyak yang digunakan sudah berapa kali digunakan untuk menggoreng. Hal ini bukan berarti men- judge bahwa jajanan keliling tidak sehat, tetapi sebagai masyarakat hendaknya lebih jeli dalam memilih makanan yang aman, terutama bagi para orang tua hendaknya bisa lebih memperhatikan jajanan putra-putrinya, atau orang tua bisa menyiapkan bekal makanan untuk si buah hati agar lebih terjamin keamanannya. Tidak semua jajanan aman dan sehat. Banyak jajanan yang ternyata tidak baik untuk kesehatan, karena "disisipi" bahan tambahan yang berbahaya. Apa saja bahan tambahan makanan berbahaya itu? Ada banyak bahan tambahan makanan berbahaya yang saat ini marak digunakan diantaranya adalah formalin/zat pengawet mayat (bisa memicu kanker), boraks/bleng/gendar(dapat menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal, gangguan pencernaan, radang kulit,anemi, kejang, pingsan, koma bahkan kematian). MSG/Monosodium glutamate (biasanya berdampak ke gangguan hati, menimbulkan alergi, depresi dan mengganggu keseimbangan otak), pewarna Rhodamin B(merah) dan Methanil Yellow dapat merusak ginjal dan memicu kanker, pengawet makanan (seperti ;kalsium benzoat, sulfur dioksida, kalium asetat, asam sorbat) berisiko menyebabkan perlukaan lambung,memicu alergi dan menyebabkan kanker, serta pemanis buatan (seperti;Aspartam, siklamat dan sakarin) yang juga dapat memicu kanker. Selain memperhatikan bahan-bahan tambahan yang berbahaya tersebut, hendaknya kita juga memperhatikan tanggal kadarluarsa makanan-makanan instan terutama makanan kaleng , serta perhatikan bentuk fisik dari makanan tersebut, bila terdapat keganjilan dari bentuk fisiknya atau bau yang tidak biasa hendaknya tidak dikonsumsi agar menghindari keracuanan makanan. Hal yang tidak boleh ketinggalan lagi adalah biasakan keluarga kita untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah makan atau bisa menggunakan Hand Sanitizer yang banyak tersedia di pasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H