Mohon tunggu...
Indah Kurniasari
Indah Kurniasari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

bismillahirohmanirrohim...ingin men-dedikasi-kan diri menjadi seorang pendidik, pendidik bagi diri sendiri, pendidik bagi keluarga, pendidik bagi generasi muda, dan pendidik bagi masyarakat :) salam PKIP'ers (Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Lovers) :D

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mala+Ria

25 April 2012   14:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:07 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13353628691556541802

Mala dan Ria keduanya sangat familiar di Indonesia bukan? hari ini 25 april adalah hari jadi keduanya dan masyarakat dunia merayakannya.  Kenapa permasalahan Malaria ikut menjadi sorotan dunia?. Menurut Prof. dr Tjandra Yoga Aditama Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( PP&PL) Kemenkes, data dunia saat ini 3,3 milyar penduduk dunia berisiko Malaria, di dunia terdapat 216 juta kasus positif  Malaria, dan ada 650.000 kematian karena Malaria. Indonesia adalah salah satu negara yang masih terjadi transmisi Malaria atau berisiko Malaria. Hingga tahun 2011 terdapat 374 kabupaten endemis Malaria, jumlah kasus 256.592 orang, jumlah kematian tahun 2011 adalah 388 orang, sementara itu Annual Parasitical Index (API) tahun 2011 adalah 1,75/1000 penduduk (pp&pl kemenkes). siapa MalaRia itu? Malaria adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk Anopheles yang disebabkan oleh Plasmodium, penyakit yang ditandai dengan gejala demam berkala, menggigil, dan sakit kepala yang disertai dengan anemia dan limpa membesar.  Kerja Plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah, dengan perantara nyamuk Anopheles , Plasmodium masuk kedalam darah manusia dan berkembang biak dengan membelah diri. Dalam peringatan Hari Malaria Dunia tahun ini(2012) pemerintah mencanangkan Forum Nasional Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria. Upaya pemberantasan Malaria memang tidak hanya kewajiban  kementrian kesehatan saja, tetapi juga harus melibatkan seluruh komponen, selain mesti adanya kerja sama lintas sektor, program pemberdayaan masyarakatpun juga perlu digiatkan. Masyarakat juga perlu berperan akttif dalam upaya eliminasi Malaria. Gebrak Malaria  kewajiban kita bersama, karena kita hidup di lingkungan yang sama maka kita semua berisiko terkena malaria,  upaya promotif  dan preventif dapat mencegah bertambahnya kasus malaria di Indonesia, selain itu upaya kuratifpun perlu dikembangkan lagi untuk mengurangi keparahan atau menyembuhkan penderita positif malaria. Penanganan yang tepat dan pengembangan riset tentang penyebab dan vektor penyakit perlu ditingkatkan untuk pengendalian penyakit yang lagi-lagi membutuhkan peran aktif masyarakat pula untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan memutus rantai penyakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun