Mala dan Ria keduanya sangat familiar di Indonesia bukan? hari ini 25 april adalah hari jadi keduanya dan masyarakat dunia merayakannya. Kenapa permasalahan Malaria ikut menjadi sorotan dunia?. Menurut Prof. dr Tjandra Yoga Aditama Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( PP&PL) Kemenkes, data dunia saat ini 3,3 milyar penduduk dunia berisiko Malaria, di dunia terdapat 216 juta kasus positif Malaria, dan ada 650.000 kematian karena Malaria. Indonesia adalah salah satu negara yang masih terjadi transmisi Malaria atau berisiko Malaria. Hingga tahun 2011 terdapat 374 kabupaten endemis Malaria, jumlah kasus 256.592 orang, jumlah kematian tahun 2011 adalah 388 orang, sementara itu Annual Parasitical Index (API) tahun 2011 adalah 1,75/1000 penduduk (pp&pl kemenkes). siapa MalaRia itu? Malaria adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk Anopheles yang disebabkan oleh Plasmodium, penyakit yang ditandai dengan gejala demam berkala, menggigil, dan sakit kepala yang disertai dengan anemia dan limpa membesar. Kerja Plasmodium adalah merusak sel-sel darah merah, dengan perantara nyamuk Anopheles , Plasmodium masuk kedalam darah manusia dan berkembang biak dengan membelah diri. Dalam peringatan Hari Malaria Dunia tahun ini(2012) pemerintah mencanangkan Forum Nasional Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria. Upaya pemberantasan Malaria memang tidak hanya kewajiban kementrian kesehatan saja, tetapi juga harus melibatkan seluruh komponen, selain mesti adanya kerja sama lintas sektor, program pemberdayaan masyarakatpun juga perlu digiatkan. Masyarakat juga perlu berperan akttif dalam upaya eliminasi Malaria. Gebrak Malaria kewajiban kita bersama, karena kita hidup di lingkungan yang sama maka kita semua berisiko terkena malaria, upaya promotif dan preventif dapat mencegah bertambahnya kasus malaria di Indonesia, selain itu upaya kuratifpun perlu dikembangkan lagi untuk mengurangi keparahan atau menyembuhkan penderita positif malaria. Penanganan yang tepat dan pengembangan riset tentang penyebab dan vektor penyakit perlu ditingkatkan untuk pengendalian penyakit yang lagi-lagi membutuhkan peran aktif masyarakat pula untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan memutus rantai penyakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H