Pengabdian kepada Masyarakat, dengan skema program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) ini menggabungkan tradisi batik tulis dengan inovasi teknologi modern, menciptakan peluang baru yang menjanjikan bagi Masyarakat.
Jember, 10 Oktober 2023 - Dosen dan Mahasiswa Universitas PGRI Argopuro Jember telah mengambil langkah luar biasa untuk memajukan keterampilan dan produktivitas Mitra Pengabdian Kelompok Batik Laila di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Budi Utomo Lumajang. Dengan dukungan dana dari Direktorat Riset, Teknologi, danBatik, dengan keindahan motifnya dan proses kerjanya yang rumit, telah menjadi bagian penting dari budaya Indonesia. Namun, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pembuatan batik, proyek ini menghadirkan inovasi teknologi modern ke dalam seni tradisional tersebut.
Salah satu aspek kunci dari proyek ini adalah penggunaan canting yang telah dimodifikasi secara teknis. Canting, alat tradisional yang digunakan untuk mewarnai kain batik dengan tangan, telah ditingkatkan dengan teknologi modern. Perubahan ini memungkinkan para perajin batik untuk menggambar pola yang lebih rumit dengan lebih cepat dan akurat.
Selain itu, kompor listrik digunakan dalam proses pencairan lilin panas yang diperlukan dalam proses membatik. Penggunaan kompor listrik ini menggantikan metode konvensional dengan kompor berbahan bakar gas, yang tidak hanya lebih efisien, tetapi juga lebih ramah lingkungan.
Dosen Universitas PGRI Argopuro Jember yang memimpin program, Indah Kharismawati, S.Pd., M.Sc., menjelaskan, "Program ini adalah upaya untuk menjembatani kesenian tradisional dengan teknologi modern. Kami ingin menghasilkan batik yang berkualitas tinggi dengan lebih efisien, sambil memberikan peluang kepada masyarakat lokal untuk menguasai teknologi yang akan meningkatkan pendapatan mereka."
Kelompok Batik Laila di PKBM Budi Utomo Lumajang telah menerima pelatihan intensif dalam penggunaan teknologi ini. Pelatihan ini mencakup cara menggunakan canting yang dimodifikasi dan kompor listrik, serta teknik-teknik khusus untuk mengoptimalkan produksi batik. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru ini, kelompok ini telah berhasil menciptakan batik dengan kualitas yang lebih baik dalam waktu yang lebih singkat.
Bu Laila Rofi’ah, ketua kelompok Batik Laila, mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam program ini. "Kami merasa sangat bersyukur atas kesempatan ini dan dukungan yang kami terima. Ini membantu kami untuk berkembang dalam seni batik dan memberikan kami peluang untuk meningkatkan pendapatan kami."
Inovasi penggunaan teknologi, khususnya canting dan kompor listrik, untuk meningkatkan produktivitas kelompok Batik Laila di PKBM Budi Utomo Lumajang adalah langkah signifikan dalam menggabungkan budaya dan teknologi demi menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan pelestarian warisan budaya Indonesia. Semoga inovasi ini terus menginspirasi perkembangan lebih lanjut dalam dunia seni batik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H