Mohon tunggu...
Indah Juliantari
Indah Juliantari Mohon Tunggu... Lainnya - Indah Juliantari Mahasiswa Undiksha

Mahasiswa Teladan BALI, INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hari Raya Nyepi 1943 yang Jatuh pada Hari Minggu 14 Maret 2021

13 Maret 2021   08:20 Diperbarui: 13 Maret 2021   08:27 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap satu tahun sekali, yang jatuh pada tilem kasanga yang dipercayai sebagai hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudra yang membawa intisariamerta air hidup. Perlu diketahui sebelum hari raya Nyepi ada 4 rangkaian dari hari raya Nyepi yaitu sebagai berikut : Pertama, yaitu upacara Melasti 2-3 hari sebulum hari raya Nyepi seluruh umat Hindu melaksakan upacara Melastri upacara Melasti ini dilakukan untuk penyucian diri sebelum melaksanakan Nyepi bisa dikatakan melebur semua macam kotoran pikiran, perkataan serta perbuatan yang telah kita lakukan sebelumnya. Upacara melasti ini dilakukan di sumber mata air seperti dilaut, tepatnya di Tanah Lot, Batu Bolong, Beratan dan lain sebagainya yang merupakan sumber mata air. Kedua yaitu, ngarak ogoh-ogoh, setelah melaksanakan persembahyangan di tiap-tiap merajan barulah umat Hindu ngarak ogoh-ogoh di diap perkraman atau di pawaikan dengan beberapa desa ini merupakan salah satu kegiatan yang unik dan saktral di Bali. Pelaksanaan ngarak ogog-ogoh ini dilaksanakan waktu  sandikala bertujuan untuk mengusir Bhuta Kala yang ada di sekitar warga. Ketiga yaitu mecaru dan membakar ogoh-ogoh di perbatasan desa agar nantinya kehidupan masyarakat pedesaan semakin tendram dan damai. Keempat yaitu, Perayaan hari raya Nyepi. Pada saat hari raya Nyepi masyarakat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian diantaranya

  • Amari geni artinya tidak boleh menyalakan dan menggunakan api.
  • Amati karya artinya tidak bekerja.
  • Amati lelungan artinya tidak bepergian
  • Amati lelanguan artinya tidak mendengarkan hiburan.

Jadi keunikan pada saat hari raya Nyepi semua jalan ditutup dan tidak ada satupun pengendara motor dijalanan kecuali orang yang benar-benar sakit seperti ibu melahirkan, terluka parah dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar masyarakat Bali bisa merenung dan melebur kesalahan yang telah ia perbuat sehingga nantinya akan mendapatkan ketenangan lahir maupun batin. Hari raya Nyepi ini merupakan hari raya besar di Bali. Dan 4 rangkaian tersebut tetap dilakanakan oleh warga diBali dan juga merupakan sebuah tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya agar pelaksanaan-pelaksanaan upacara diBali bisa terlaksana sesuai dengan Desa, Kala san Patra.

Selamat Hari Raya Nyepi untuk seluruh umat Hindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun