ABSTRAK
Penelitian berjudul ''fort malbrought'' dikalimantan barat kabupaten bengkayang kecamatan ledo memberikan gambaran mengenai suatu sarana pertahanan pada massa penjajahan jepang diindonesia tahun 1942-1945 . Wilayah desa lesabela merupakan salah satu basis pertahanan jepang di kabupaten bengkayang karena letaknya sangat strategis dipinggir sungai sambas. Penemuan benteng jepang menjadi daya tarik untuk dilakukan penelitian. Dari analisis penelitian ditemukan satu benteng berbentuk lingkaran memiliki tiga buah pintu . Â benteng dibangun dengan menggunakan teknologi pengecorang seperti saat ini dimana bahan baku benteng berupa batu dan pasir, , kemudian dicampur semen untuk perekatnya. Saat ini benteng pertahanan didesa ledo tidak digunakan lagi dan dibiarkan terbengkalai dan sudah ditutupi daun-daun dilahan tersebut.
ABSTRACT
The research entitled "Fort Malbrought" in West Kalimantan, Bengkayang Regency, Ledo District, provides an overview of a means of defense during the Japanese colonial era in Indonesia in 1942-1945. The Lesabela village area was one of the Japanese defense bases in Bengkayang Regency because it was very strategically located on the bank of the Sambas River. The discovery of the Japanese fort became an attraction for research. From the research analysis, it was found that a circular fort had three doors. The fort was built using casting technology like today, where the raw materials for the fort are stone and sand, then mixed with cement for adhesive. Currently, the defensive fort in Ledo village is no longer used and is left abandoned and has been covered with leaves on the land.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sekali potensi pariwisata yang memiliki kekayaan alam, flora dan fauna dan budaya yang hampir merata diseluruh bagian Indonesia. Selain itu kita juga memiliki potensi peninggalan bersejarah suatu tempat maupun secara  tidak langsung merupakan peninggalan sejarah dari berabad'' lalu, yang ditemukan disekitar kita, yang menghasilkan sebuah bangunan, monument, maupun sesuatu yang menjadi asal muasal sejarah berdirinya suatu tempat, ataupun peninggalan massa penjajahan, maupun peninggalan , maupun peninggalan nenenk moyang kita yang menjadi saksi bisu penjelas, penerangan tentang apa saja yang terjadi pada massa terdahulu.
Artefak merupakan benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan. Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti lempeng dan kertas, senjata-senjata logam, terracotta dan tanduk binatang salah satunya falbog yang ada di Kalimantan barat kabupaten bengkayang kecamatan ledo desa lesabela yang merupakan peninggalan sejarah pada zaman kolonia hindia belanda yang merupakan tempat persembunyian belanda untuk menyerang jepang masuk ke kawasan tersebut
Penulis mengambil judul tentang '' Fort malborugh benteng pertahanan 1942'' berada di Kabupaten Bengkayang , Kecamatan Ledo , desa Lesabela di tepi sungai sambas yang bernama '' Falbog''
Falbog terletak dikawasan tepi sungai sambas Kabupaten bengkayang , Kecamatan ledo merupakan benteng bersejarah peninggalan bangsa belanda yang dibangun pada tahun 1942. Falbog atau dalam bahasa Indonesia benteng pertahanan. Bangunan yang merupakan markas pertahanan hindia belanda pada massa kolonial hindia belanda
Benteng bersejarah ini dahulu merupakan markas pertahanan tentara belanda di bengkayang untuk menahan serangan musuh yang datang dari arah sungai sambas yang akan menguasai kawasan tersebut.
Saat ini benteng marlborough masih berdiri kuat. Di sekeliling benteng marlborough terdapat banyak perkebunan kelapa sawit dan juga di tepi sungai, di dalam benteng terdapat beberapa ruangan yang berfungsi sebagai gudang senjata.
Metode sejarah
Penelitian ini menggunakan metode sejarah, menurut kuntowijoyo tahap penelitian sejarah ada heuristik, verifikasi, interpretasi, historiografi
Heuristik
Pengumpulan beberapa sumber yang penulis dapatkan yaitu, mendapatkan narasumber atau orang yang dapat di wawancara yang dapat memberikan informasi yang akurat berdasarkan pengetahuan narasumber tersebut beserta dengan adanya peninggalan artefak (falbog) benteng pertahanan sebagai tempat untuk menyerang pasukan tentara jepang pada waktu itu.
Verifikasi
Jadi, menurut penulis tentang artefak yang diketahui oleh masyarakat sekitar adalah ditempat yang terdapatnya (falbog), disana tempatnya susah untuk dijangkau karena penulis harus melewati/menyeberangi sungai terlebih dahulu dan juga jalan menuju falbog sangatlah terjal dan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menuju tempat tersebut. Disekeliling tempat tersebut terdapat pohon kelapa sawit disekitar lokasi tersebut.
   3 . Interpretasi
Menurut penuturan sang nara sumber yaitu adalah falbog ini peninggalan dari zaman belanda bersembunyi dari kejaran tentara Jepang, Belanda membangun falbog sebagai tempat berlindung sekali gus untuk menyerang tentara Jepang dari pinggir sungai sambas,
falbog ini sendiri belum banyak orang yang tau, jadi belum sepenuhnya diakui oleh dunia, hanya masyarakat sekitar saja yang tau.
Â
   4. Historiografi
Jadi disimpulkan kembali bahwa Artefak merupakan benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan. Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti lempeng dan kertas, senjata-senjata logam, terracotta dan tanduk binatang salah satunya falbog yang ada di Kalimantan barat kabupaten bengkayang kecamatan ledo desa lesabela yang merupakan peninggalan sejarah pada zaman kolonia hindia belanda yang merupakan tempat persembunyian belanda untuk menyerang jepang masuk ke kawasan tersebut
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan diakronis dan sinkronis, penelitian ini dilaksanakan di desa  Ledo kabupaten Bengkayang, dengan penelitian bahwa di desa ini memili artefak sejarah pada zaman perang Belanda Jepang, untuk memperoleh data yang diperlukan dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data tersebut akan dianalisis secara kualitatif yang dilakukan secara bersamaan yaitu catatan lapangan, pengumpulan informasi, penyajian informasi, dan penarikan informasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Asal Usul Falbog
Falbog adalah benteng pertahanan belanda pada tahun 1942 dimana benteng tersebut berupa bangunan yang sekitar besarnya seperti gubug kecil dimana bangunan tersebut merupakan susunan susunan Benteng merupakan salah satu elemen sistem pertahanan dalam konteks zaman dahulu. Dibangunnya sebuah benteng dimaksudkan sebagai basis pertahanan sebuah kekuasaan pemerintahan. Zaman dahulu di Indonesia terdapat dua fihak yang membangun Benteng untuk keperluan militer/pertahanan. Pertama, Benteng yang dibangun oleh pribumi bangsa Indonesia yang dimaksudkan sebagai basis pertahanan bagi sebuah Kerajaan atas serangan Kerajaan lain yang ada dalam lingkup wilayah Indonesia. Pribumi bangsa Indonesia juga membangun Benteng sebagai basis pertahanan terhadap kaum penjajah. Kedua, Benteng yang dibangun oleh bangsa penjajah di Indonesia yang dimaksudkan sebagai elemen system pertahanan terhadap serangan penduduk pribumi sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan. Dalam sejarahnya, Indonesia pernah diduduki oleh bangsa Belanda Inggris . Pada umumnya lokasi benteng dibangun ditengah kota dengan maksud untuk mempertahankan kedudukan pemerintahan atau dipesisir sungai yang dimaksudkan untuk menangkal pendaratan pasukan asing yang masuk dari sungai. Lokasi lain dibangunnya Benteng yakni dibagian perbatasan wilayah antara satu Kerajaan dengan maksud untuk mengawasi serta mengontrol pergerakan pasukan tetangga jika mereka bermaksud menyerang.Berbeda dengan penjelasan tersebut, lokasi benteng pertahanan didirikan diatas sebuah bukit dan terletak di wilayah yang jauh aktivitas kota serta relative jauh dari pesisir pantai. Benteng petahanan dibangun justru berhadapan langsung dengan sebuah sungai yakni sungai sambas Dari segi bentuk, denah benteng pertahanan berbentuk lorong  kecil yang memiliki ketiga pintu  . Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang setting letak lokasi serta bentuk benteng pertahanan falbog tersebut.
KESIMPULAN
Benteng Pertahanan (fort malbrough) Â bangunan yang masih berdiri kokoh yang luas, dan tinggi, selain itu bangunan Belanda, Benteng pertahanan zaman Belanda memiliki banyak ruangan serta barak barak, dan bangunan yang digunakan untuk pertahanan melawan musuh, ini merupakan potensi langka, yang mungkin tidak banyak daerah lain punya, dan memiliki bentuk bangunan benteng pertahanan yang cukup lengkap terdiri dari parit, barak, ruang senjata, ruang pertahanan, terowongan bawah tanah , dll , selain itu saat ini mulai dikembangkan untuk spot" foto untuk lebih menarik minat wisatawan, dan ada perahu bebek serta patung dinosarurus.
LAMPIRAN
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi
BENTENG-BENTENG PERTAHANAN DI GORONTALO
Irfanuddin W Marzuki