Sebelum membahas tentang permasalahan media sosial saat ini, saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Alifah Nurva Indah, saya adalah mahasiswi Ilmu Komunikasi semester 4, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Disini saya akan membahas mengenai pengalaman dan pandangan saya mengenai sisi positif dan negatif dari teknologi informasi dan komunikasi, menceritakan dengan sudut pandang pribadi bagaimana pengalaman saya dan pengalaman orang terdekat saya, kekurangan yang masih harus diperbaiki agar teknologi informasi dan komunikasi bisa lebih membawa manfaat untuk banyak orang, berserta dukungan data dari lembaga yang relevan dari argumen saya.
Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) merupakan perangkat elektronik, komputer dan telekomunikasi yang mana didalamnya tercangkup perangkat lunak untuk membuat, menyimpan, memanipulasi, mengirimkan, dan menerjemahkan informasi dalam berbagai bentuk. TIK tidak lepas dari adanya media sosial.
Seperti Instagram, Youtube, Facebook, SnapChat, WhtasApp, Twitter, Tik-Tok, Google, Pinterest, Reddit, Linkedin, dan masih banyak yang lainnya. Di zaman modern saat ini, apakah ada yang tidak menggunakan teknologi dan tidak menggunakan media sosial ?, mungkin hanya sebagian kecil saja dari jumlah penduduk.
Bahkan saat ini juga ada yang menggunakan teknologi lebih dari satu teknologi untuk mencari informasi atau sekedar berkomunikasi dengan orang lain. Dan saya merupakan salah satu pengguna yang menggunakan lebih dari satu teknologi dan juga menggunakan banyak media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, WhatsApp, Line, Telegram, dan Google.
Awal ketika saya menggunakan media sosial tersebut, saya merasa banyak manfaat yang diperoleh dari media sosial.
Dampak poisitif menggunakan media sosial yaitu :
- Bisa mengenal banyak orang secara luas, dahulu sebelum adanya media sosial kita hanya mengenal orang yang hanya dekat dengan kita dan pernah kita temui. Tetapi saat ini kita sudah bisa berkenalan dengan orang dari berbagai daerah bahkan luar negeri sekalipun hanya dengan menggunakan media sosial. Tanpa pernah bertemu dengan satu sama lain kita bisa memiliki banyak teman bahkan bisa memiliki hubungan lebih dalam dengan orang lain.
- bisa mendapatkan informasi atau hiburan yang kita inginkan dengan cepat, kita tidak perlu menunggu untuk mengetahui hal tersebut. Seperti jika kita ingin melihat kartun doraemon kita tidak harus menunggunya tayang dihari minggu saja, bahkan bisa saja kita tidak sempat di hari itu. Sedangkan dengan menggunakan media sosial kita bisa secara langsung mencari di Youtube dan langsung menonotnnya pada saat itu juga.
- melihat berita terkini, banyak media sosial yang memang digunakan untuk menyajikan berita-berita terbaru dan memiliki akses yang mudah untuk digunakan.
- Bisa sebagai informasi pencarian, peringatan, atau himbauan. Contoh melihat ada suatu keluarga yang menemukan anggota keluarganya yang hilang melalui media sosial, bisa juga seperti BMKG untuk menginformasikan himbau dan peringatan secara cepat dan menyeluruh tentang suatu bencana, dan bisa mencari donor darah dengan cepat.
- bisa mengirim pesan dan dilihat secara cepat
- bisa menghibur diri sendiri dengan hal-hal yang menghibur dimedia sosial
- dengan adanya medi sosial, kita mampu melakukan interaksi kepada sesama pengguna media sosial untuk berkumpul seperti demo atau unjuk rasa yang bisa dihadiri banyak orang atau hanya sekedar bertemu.
- Mengembangkan kemampuan pengguna media sosial untuk mengenalkan karya atau hobi yang bermanfaat, yang bahkan bisa mendapatkan keuntungan.
- Meningkatkan produktivitas, bisa mendapatkan pekerjaan/ mencari pekerjaan dengan mudah. mencari pekerjaan secara online memudahkan mengetahui perusahaan mana yang membuka lowongan pekerjaan dan mengetahui syarat-syaratnya dengan mudah tanpa bertanya ke perusahaan tersebut.
- Membuat ladang usaha atau bisnis. Bagi mereka yang ingin menciptakan usaha tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar. Media sosial Ini merupakan hal yang tepat untuk mengenalkan produk mereka secara luas dan menjualkannya kepada konsumen secara online.
- Tidak membutuhkan banyak tenaga yang lebih untuk mencari tau tentang sesuatu di media sosial, hanya dengan menggunakan jari tangan saja kita bisa mendapatkan apa yang diinginkan.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat yaitu bisa mengirim petisi tentang beberapa isu untuk membuat perubahan. Ini merupakan wadah yang cocok tanpa bertemu, menjangkau ke semua orang.
- Mendapatkan ilmu yang tidak tersedia di sekolah atau di kampus. Karena semua informasi yang ada pasa sosial media sangat luas.
- Bisa mengakses informasi dimanapun dan kapanpun, misalnya saja ketika kalian sedang berada di kereta dan ingin sekali mengetahui berita saat ini. Anda tinggal membuka media sosial tanpa mencari sebuah koran.
- Tempat menyimpan berbagai dokumen penting dengan mudah dan dapat dicari ketika dibutuhkan, karena kita selalu membawa handphone kita kemanapun.
- Mendapatkan keuntungan, kita bisa mendapatkan uang dari konten media sosial yang kita buat, yaitu dengan adanya iklan. Untuk mendapatkan iklan ini tergantung dengan masing-masing media sosial itu sendiri.
Lantas apa permasalahan pengguna teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Bukannya banyak dampak postif yang didapatkan?
Baiklah, saya akan menjelaskan sedikit demi sedikit apa permasalahannya. Saya pernah melihat suatu film berjudul “the social dilemma” yang dirilis pada tahun 2020. film ini adalah film dokumenter drama arahan Jeff Orlowski yang mengisahkan tentang perkembangan sosial media dan efeknya dimasyarakat. Ini sangat menarik perhatian saya dan mengubah pola pikir saya terhadap suatu media sosial. Di film tersebut mengungkapkan kejadian nyata yang ada saat ini, seperti masalah-masalah yang dihadapi jika menggunakan media sosial.
Dari film tersebut mari kita belajar sesuatu dan mengubah pola pikir kita. Sebelum itu saya menyarankan untuk menonton film tersebut lebih dahulu, mungkin saja apa yang ada dipikiran saya berbeda dengan pandangan kalian.
Permasalahan mengenai penggunaan media sosial (dampak negatif) yaitu :
- perusahaan teknologi besar yang semakin berkembang dan menyediakan berbagai fitur terbaru didalam aplikasi tersebut membuat masyarakat yang tadinya tidak berfikir untuk membuat hal tersebut menjadi menggunakannya dan tanpa sadar kita menjadi orang yang malas untuk berpikir secara kritis.
- Studi baru mengungkapkan bahwa kesehatan mental manusia memiliki kaitan dengan penggunaan media sosial, yang berarti pengguna media sosial akan merasa depresi. Mempengaruhi kesehatan mental dan fisik, keseringan bermain handphone juga menjadikan kita cenderung kurang tidur dan merusak mata dan menghambat hormon untuk tidak mengatuk dan akhirnya menjadikan stress.
- Adanya kecanduan menggunakan perangkat elektronik mereka yang memilikinya. Mereka akan terus menatap layar handphone mereka sampai lupa dengan waktu. Dan kita menjadi takut atau kawatir jika tidak menggunakan handphone.
- Berita palsu menjadi lebih maju dibandingkan fakta yang sebenarnya. Bisa saja mendapatkan berita hoax, yang bisa berdampak buruk bagi orang lain dan diri sendiri.
- Terciptanya serangan siber sepeprti peretasan data.
- Banyaknya konten media sosial yang tidak memiliki batasan usia sedangkan isi dalam konten tersebut mengandung unsur dewasa.
- Banyak juga aplikasi media sosial yang hanya untuk hiburan dan tidak bermanfaat, tetapi malah sering dilihat dan bahkan sampai berjam-jam dan mengakibatkan kecanduan dengan handphonenya.
- Menjadi tidak mendengarkan atau tidak melihat dunia sekitanya.
- Banyak yang ingin menjadi cantik ataupun tampan seperti yang ada pada swafoto berfilter mereka di media sosial. Hingga ahli bedah plastik menamainya sindrom baru untuk itu “Dismorfia Snapchat” dengan pasien muda yang ingin operasi. Yang menandakan mereka kurang percaya diri. Kurang percaya diri dan menimbukan tekanan, dan menjadi kurang mengapresiasi diri sendiri, karena tuntunan media sosial yang melihat temannya sendiri yang tentu berakibat buruk bagi seseorang yang mengalaminya.
- Akan dianggap kuno jika tidak menggunakan media sosial di zaman ini. mereka pasti akan menggunakan media sosial sebagai trend, karena tidak ingin ketinggalan dengan teman sebayanya.
- Didikan untuk selalu menggunankan media sosial dari pengguna sosial yang mengakibatkan ketergantungan sejak dini. Bahkan untuk anak yang masih berada diantara umur 2 sampai 5 tahun pun sudah menggunakan handphone. Contohnya saja ketika seorang anak menangis dan saat itu ibunya sedang memasak di dapur, seorang ibu tersebut memberikan anaknya sebuah handphone lalu membuka konten Youtube yang menghibur untuk menghentikan tangisannya sembari ibu tersebut melanjutkan masakannya.
- Bisa digunakan untuk propaganda dan mobilisasi massa, karena suatu informasi yang tersedia di media sosial tidak akan diketahui siapa yang mengirim pesan tersebut. Identitas di media sosial cenderung rahasia, dan kita bisa menyamarkannya. Baik itu data ataupun foro diri.
- Potensi memunculkan ketidak setaraan keterampilan. Jika pengguna media sosial pasti akan dengan mudah untuk mencari suatu informasi, maka berbanding terbalik dengan yang tidak menggunakan media sosial ia cenderung lebih lama menemukan informasi. Ini yang mengakibatkan terjadinya nilai pikir yang tidak setara.
- Hilangnya rasa simpati, di media sosial kerap kita lihat banyak sekali hujatan terhadap seorang publik figur atau sesama pengguna media sosial. karena media online cenderung anonim, mereka lebih berani mengatakan sesuatu dengan ketikan/jari mereka tanpa berpikir lebih jauh apakah itu menyakiti hati seseorang atau tidak.
- Kurangnya etika dan rasa empati, jika terjadi suatu bentrok antara dua pemuda tersebut karena tidak sepemikiran dan mengakibatkan adu tangan oleh satu sama lainnya, bukannya meleraikan permasalahan mereka, masyarakat justru lebih mementingkan mendokumentasikan kejadian tersebut dan mengunggahnya di media sosial. padahal seharusnya kita sebagai masyarakat persatuan seharusnya membantu mereka lebih dulu dari pada mengabadikan momen tersebut. Ada yang tidak ingin masalah pribadi di unggah tanpa ijin mereka dan bisa dituntut atas pencemaran nama baik.
- Menjadi sibuk dengan media sosial masing-masing sehingga kurangnya sosialiasi dengan keluarga, teman, bahkan kerabat dan masyarakat.
- Tidak adanya privasi, banyak informasi yang dibuat dan tersebar di media sosial yang sifatnya tidak penting yang seharusnya tidak untuk diumbar. Contoh permasalahn keluarga yang memposting di media sosial, jadi membuat orang lain tau. Karena tidak membawa manfaat dan tidak menambah pengetahuan. Hal ini harus dipertimbangkan dalam memposting sesuatu dimedia sosial.
Masih banyak lagi dampak positif dan negatif yang bisa kalian ketahui. Pengguna media sosial seharusnya sadar akan dampak yang didapatkan. Tergantung dengan sudut pandang masing-masing. Yang sudah saya sampaikan diatas adalah menurut sudut pandang saya pribadi.