Mohon tunggu...
Indah Haya
Indah Haya Mohon Tunggu... -

suka traveling, kuliner, menulis , berkhayal,pembaca novel, watching movie, dan melakukan semua hal yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lebur Menjadi Debu

3 Maret 2014   20:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari tak menampakkan cahayanya..
Langit tak menampakkan cerahnya..
Hampa tertimbun abu..
Semua lebur menjadi debu..
Semua sirna mejadi kelu...
Tak ada senyum tak ada sapa..
Tak ada lagi semburat bahagia..

Tuhan sudah menampakkan amarahNya..
Tuhan sudah memberi peringatan pada kita..
Mengapa kita masih saja mendustakan nikmatNya??
Mengapa kita tak menjaga amanahNya??

Hai manusia..
Bumi ini indah jika terpelihara..
Bumi ini indah jika kau jaga..
Mengapa kau ciptakan celaka??
Tak bisa kah kita ikut melestarikannya??

Dari tanah kita tercipta...
Di tanah pun kita kembali...
Jangan kotori lagi..
Jangan kau rusak lagi...
Mari kita bangun kembali..
Bumi pertiwi yang bersemi-semi....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun