Mohon tunggu...
Indahh Aryanida
Indahh Aryanida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Nyata Implementasi THK di dalam Kehidupan Sehari-hari

15 Desember 2023   15:19 Diperbarui: 15 Desember 2023   15:21 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Unsur-unsur Tri Hita Karana tersebut terdapat di dalam kitab suci Bhagawad Gita (III.10), yang berbunyi sebagai berikut:

Bhagawad Gita (III.10)

"Sahayajnah prajah sristwa pura waca prajapatih anena prasawisya dhiwan esa wo'stiwistah kamadhuk."

Artinya:

"Pada jaman dahulu Prajapati menciptakan manusia dengan yadnya dan bersabda: dengan ini engkau akan berkembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu.

Selain unsur-unsur, Tri Hita Karana juga memiliki manfaat. Ketiga hubungan yang harmonis itulah yang diyakini oleh umat Hindu yang akan membawa atau memberikan kebahagiaan, kerukunan, keharmonisan serta keselarasan dalam kehidupan mereka. Dengan menerapkan nilai Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari diharapkan umat Hindu dapat menggantikan pandangan hidup modern yang lebih mengedepankan individualism serta materialism. Membudayakan Tri Hita Karana akan dapat memupus pandangan yang mendorong atau mepengaruhi konsumerisme, pertikaian dan gejolak.

Tri Hita Karana juga memiliki nilai-nilai yang ada pada adat istiadat, agama, suku, dan keluarga.

Dalam menjaga keberagamaan yang ada, masyarakat Bali merealisasikan beberapa kearofan lokal yang masih diterapkan dalam praktek kehidupan masyarakat sehari-seharinya. Salah satu budaya yang berkembang di Bali adalah Tri Hita Karana. Unsur Tri HIta Karana yang pertama adalah Parhyangan, unsur ini diterapkan karena sebagai nilai keseimbangan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, diimplementasikan dengan menjaga melakukan Tri Sandya serta kegiatan keagamaan lainnya. Unsur yang kedua yakni Pawongan diterapkan sebagai nilai keseimbangan dalam hubungan antar manusia dengan pengimplementasiannya melalui saling bekerja sama, menanamkan nilai-nilai toleransi, agar dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat itu rukun dan tentram. Yang terakhir yaitu ada unsur Palemahan sebagai nilai keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan alam pada unsur ini kita dapat mengimplementasikan melalui upaya mempertahankan peninggalan yang ada di Bali pada setiap bangunan, memperhatikan konsep hulu teben sebagai hirarki tata ruang di Bali, selalu memperhatikan serta mempertahankan apa yang ada di lingkungan hidup masyarakat Bali.

  • Parhyangan (menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan). Nilai kebenaran (Satyam).
  • Selalu ingat untuk mengakui segala ciptaan Tuhan dengan aturan hukum alam sebagai wujud kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Harus bisa menerima keberagaman yang ada sebagai bentuk kemahakusaan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Memiliki sikap yang welas asih kepada semua makhluk sebagai wujud keimanan dan ke takwaan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Selalu dan diiharuskan untuk bersikap disiplin dalam beribadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
  • Menunjukan integritas yang tinggi dalam diri sebagai makhluk beragama dan berkepercayaan keada Tuhann Yang Maha Esa.
  • Pawongan (menjaga hubungan harmonis sesama). Nilai kebajikan (Siwam).
  • Dalam bermasyarakat kita harus menunjukan sikap sopan dan santun dalam berbicara ataupun berperilaku.
  • Kita harus mampu mnempatkan diri sendiri sesuai dengan posisi atau lingkungan dalam konteks hubugan sosial.
  • Selalu menunjukan sikap toleransi kepada orang lain baik yang berasal dari suku, agama, ras, dan golongan sama maupun berbeda.
  • Selalu menunjukan empati dan kepedulian sosial terhadap orang lain guna menjaga keharmonisan antar sesama.
  • Yang terpentinng bertanggung jawab dalam melaksankan tugas yang telah dipercayakan.
  • Palemahan (menjaga hubungan harmonis dengan alam). Nilai keindahan (Sundaram).
  • Kita harus menerapkan hidup bersih di lingkungan sekitar.
  • Sebagai makhluk hidup kita juga harus menunjukan kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.
  • Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar kita harus menggunakannya dengan bijak.
  • Dapat memberikan alasan bahwa kita sebagai manusia hidupnya tergantung pada alam.
  • Senantiasa melakukan kegiatan yang positif untuk menunjukan kepedulian kita terhadap alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun