Mohon tunggu...
Indah Fitriana S
Indah Fitriana S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

currently, a master's student who enjoys reading and discussing about everything.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kolaborasi Universitas Brawijaya dan DUDI dalam Program Doktor Mengabdi: Atasi Permasalahan Limbah Kotoran Ayam di UKM Sigma Telur dengan Black Soldi

14 Agustus 2024   21:32 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:33 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poncokusumo, Kabupaten Malang (28 Juli 2024) --

Kolaborasi dalam Program Doktor Mengabdi ini didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Brawijaya, menitik-beratkan dalam inovasi dan penyelesaian permasalahan yang dialami Mitra DUDI maupun masyarakat melalui diseminasi kepakaran dari tim pengusul kepada mitra. 

Tim Pengusul yang diketuai Prof. Dr. Ir. Nur Hidayat, MP yang berkolaborasi dengan Mitra DUDI yaitu UMKM Sigma Telur bergerak di bidang pembesaran ayam petelur dan produksi telur. UMKM Sigma Telur dimiliki oleh Pak Ir. Sujoko terletak di Desa Wringinanom, Kec. Poncokusumo, Kabupaten Malang setiap hari dapat memproduksi sebesar 150 kg telur ayam  berdiri pada luasan lahan sekitar, yang terdiri atas 2 kandang baterai peneluran ayam masing-masing memiliki kapasitas penampungan ayam sejumlah 400-600 ekor ayam, kandang pembesaran ayam DOC hingga siap memproduksi telur.

Produksi harian telur yang melimpah seiring dengan dihasilkannya produk samping berupa kotoran yang dapat mencapai 150 kg kotoran ayam perhari. Pemanfaatan kotoran ayam masih terbatas dengan dilakukan penimbunan secara alami dan dilakukan pengeringan dengan angin hingga pupuk menjadi kering dan digunakan sebagai pupuk kotoran hewan pada lahan pertanian pribadi yang juga terletak disekitar kawasan mitra. 

Selain itu ketersediaan  serta fluktuatifnya harga pakan ayam petelur juga menjadi salah satu permasalahan yang harus dialami oleh mitra. Pada produksi telur ayam pemberian nutrisi harus selalu diperhatikan dalam pembesaran ayam maupun untuk mejaga stabilitas produksi telur ayam.

Kolaborasi ini mengimplementasikan tiga inovasi utama untuk mengelola kotoran ayam dan limbah organik.

Inovasi pertama adalah budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF). Maggot BSF dikenal sebagai agen biokonversi yang mampu mengurai limbah organik secara efektif. Dengan memanfaatkan limbah sebagai pakan maggot, UKM Sigma Telur dapat mengurangi volume limbah secara signifikan sekaligus menghasilkan maggot yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai pakan ternak.

Inovasi kedua adalah pembuatan kompos padat dari kotoran ayam dan bekas maggot (kasgot). Kasgot merupakan produk samping budidaya maggot yang masih kaya akan nutrisi. Dengan mengolah kasgot menjadi kompos padat, UKM Sigma Telur dapat menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian pribadi maupun masyarakat.

Inovasi ketiga adalah formulasi substitusi larva BSF sebagai pengayaan pakan pada ayam petelur. Larva BSF mengandung protein tinggi dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan oleh ayam petelur. Dengan menambahkan larva BSF ke dalam pakan, UKM Sigma Telur dapat meningkatkan kualitas telur yang dihasilkan serta mengurangi biaya produksi pakan.

Pelaksanaan program ini juga didukung peran aktif 9 orang Mahasiswa yang tergabung dalam program Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Brawijaya (UB).  Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 28 hari di UMKM Sigma Telur, Kec Poncokusumo, Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun