Mohon tunggu...
Inda Helen
Inda Helen Mohon Tunggu... Wiraswasta - Finance Director

Seorang Parenting Coach dalam Team Keluarga Harmoni, yang saat ini juga seorang Pengusaha, Finance Director di salah satu perusahaan trading yang bergerak dibidang Aluminium Die Casting. Dalam pelayanan aktif sebagai Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan Paroki Kedoya, Staff Distrik 1 ME Jakarta, Fasilitator Resourceful Parenting Indonesia (RPI), dan juga pengajar Kursus Persiapan Perkawinan. Memiliki passion yang dalam di dunia pendidikan, parenting and family, dan hingga saat ini telah menyelesaikan program pendidikan seperti: Counseling, Certified Licensed Practitioner of NLPTM , NLP Indonesia dan Certified Professional Coach Program (International Coach Federation).

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bahagia Tidak Bisa Diukur dengan "Uang"...

24 Oktober 2014   19:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat masa kecilku di kota Banda Aceh nun jauh disana,  hidup dengan ekonomi pas-pasan dan bahkan kurang, ayam hanya bisa kami nikmati satu tahun sekali disaat malam tahun baru. Namun hidup yang kurasakan adalah penuh kasih sayang dari seorang ibu, yang tanpa lelahnya membesarkan kami setelah ditinggal ayah saat kami berumur 9 bulan, 3 tahun, dan 6 tahun. Perjuangan yang telah memberikan kami banyak pelajaran hidup yang sangat berharga. Semua itu kami lalui dengan bahagia karena ibu pintar mengemas semua yang dihadapi dengan cerita, nasehat, canda dan tawa.

Hari ini setelah menjalani keluarga sendiri bersama suami dan 2 jagoanku selama 11 tahun di Jakarta, boleh dibilang kondisi ekonomi jauh lebih baik dibandingkan waktu aku kecil. Namun bahagia yang aku rasakan tetap bahagia yang sama seperti dulu, penuh canda tawa, cerita dan juga nasehat dari suami yang membangun, ditengah-tengah kesibukan dan perjuangan hidup yang berbeda.

Saat ini, aku mengerti bahwa Kondisi ekonomi yang berbeda tidak mempengaruhi kebahagian seseorang. Hidup bahagia adalah pilihan yang hanya ada dalam pikiran kita dan diwujudkan dalam prilaku kita sehari-hari.

What a simple way to be Happy :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun