PEMANFAATAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL
Kami dari kelompok Force of Nature (FON), yang beranggotakan Indah Dwi Permatasari, Neilavery Winda Suci Parameswari, Mufidatul Ma’rufah, dan Qorota A’yun. Tergabung dalam Ekskul Perubahan Iklim SMPN 1 Lumajang.
Istilah sampah, pasti sudah sangat akrab dan sudah tidak asing lagi bagi kita. Akhir-akhir ini peristiwa pencemaran lingkungan sangat marak terjadi. Mulai dari limbah pabrik, asap
Kendaraaan bermotor, asap pabrik, zat CFC , sampai sampah sekalipun. Semua ini dapat menyebabkan lapisan ozon menipis dan dapat meningkatkan laju pemanasan global.
Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat . Hampir setiap hari kita membuang sampah. Dan menjumpai sampah. Baik itu sampah organic, maupun non organic. Kebanyakan, sampah ditumpuk begitu saja, padahal sampah yang ditumpuk bergitu saja dapat mengeluarkan salah satu gas rumah kaca, yaitu gas metan(CH4) yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Sampah dapat berupa padat, cair, atau gas.
Berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan. Sedangkan berdasarkan
sifatnya sampah dibagi menjadi dua yaitu
1) sampah organik atau sampah yang dapat diurai (degradable)
contohnya daun-daunan, sayuran, sampah dapur dll,
2) sampah anorganik atau sampah
nyang tidak terurai (undegradable) contohnya botol, kaleng dll.
Selain bahan bahan yang disebutkan diatas,salah satu pemicu terjadinya global warming adalah dengan penggunaan tas plastic.Hubungan antara tas plastic dengan pemicu global warming diantaranya adalah :
1.Plastik sangat sulit hancur secara alamiah, plastic juga sulit untuk di daur ulang kembali, periode hancurnya plastic berkisar antara 200 – 400 tahun,
2. Sampah plastic secara tidak langsung dapat menimbulkan bebagai macam penyakit,prosesnya adalah,plastic dibakar dan akhirnya zat-zat dalam plastic akan terlepas dan bercampur dengan udara,bila udara dihirup oleh manusia,maka zat-zat berbahaya dalam plastic akan masuk ke dalam tubuh dan memicu terjadinya kanker,
3. Pembuatan plastic berbahan dari minyak bumi,sehingga produksi plastic akan mengurangi jumlah ketersediaan sumber daya minyak bumi,
4. dalam pembuatannya plastic diperlukan sejenis bahan pelembut (plasticizers) yang dapat membuat plastik bertekstur licin, lentur dan gampang dibentuk.Jika plastic digunakan sebagai bungkus makanan, plasticizers bisa mengkontaminasi makanan.Dan bila makanan yang dibungkus masih panas,plasticizers dan monomer-monomernya akan semakin cepat diserap oleh makanan yang mengakibatkan plasticizers akan masuk ke dalam tubuh
Namun harus diketahui bahwa sifat plastic terbagi menjadi 2 jenis,yaitu :
1.Plastik yang bersifat thermoplastic.
Thermoplastic artinya dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain.
2.Plastik yang bersifat thermoset.
Thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.
Setidaknya ditemukan empat cara untuk menanggulangi masalah sampah,yaitu :
1, .Reduce (Mengurangi) : sebisa mungkin kita harus bisa mengurangi penggunaan barang,karena semakin banyak kita menggunakan barang,semakin banyak pula kita memproduksi sampah.
2.Reuse (Memakai kembali) : setidaknya kita harus bisa memilih dalam penggunaan produk,sebaiknya kurangi penggunaan produk yang menghasilkan sampah disposable.
- Recycle (Mendaur ulang) : sebaiknya pilihlah produk yang sampahnya dapat didaur ulang,sehingga dapat meminimalisir jumlah sampah.
- Replace (Mengganti) : pakailah barang – barang yang ramah lingkungan,contohnya dengan mengganti plastic bag dengan keranjang anyaman kayu untuk belanja.
Proses penanganan sampah plastic mungkin memang sulit,akan tetapi satu hal yang harus diperhatikan dalam penanggulangan sampah plastic,yaitu hindarilah untuk membakar sampah plastic tsb,karena dalam proses pembakaran,sejumlah senyawa beracun akan terlepas ke udara dan menjadi pemicu terjadinya global warming.
Namun dalam pendaur ulangan sampah selain plastic,seperti sampah organic (dedaunan) cara yang paling tepat adalah melakukan composting/pembusukan.Hal ini disebabkan,produk sampah-sampah organic yang membusuk di dalam tanah dapat memperbaiki tingkat kehumusan tanah,dan tentunya ini adalah salah satu cara dalam mengurangi mengurangi tingkat intensitas keberadaan sampah.
Pemanfaatan sampah seharusnya digalakkan dalam usaha untuk pencegahan global warming ini,berikut adalah contoh-contoh pemanfaatan sampah undegradable dalam lingkungan masyarakat :
1. Pecahan kaca,saat kaca dileburkan,bentuk kaca padat akan berbentuk menjadi larutan cair,yang kemudian akan dibentuk dan dicetak menjadi berbagai hiasan yang indah dan bermanfaat.
2. Sampah organic,setelah dibusukkan di dalam tanah,selain dapat memperbaiki tingkat kehumusan dapat juga digunakan dalam pembuatan pupuk.
3. Kertas – kertas yang tidak digunakan,dapat dimanfaatkan menjadi kertas daur ulang dengan cara dibuat bubur dan dieringkan ibawah sinar matahari.
4. Pelepah-pelepah pohon,dapat dibuat menjadi kerajinan tangan yang kemudian akan menjadi barang yang memiliki nilai harga.
5. Kain perca,dapat dijahit kembali dan digunakan dalam pembuatan kerajinan tas perca yang memiliki nilai ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H