Mohon tunggu...
indah dwi permatasari
indah dwi permatasari Mohon Tunggu... -

my full name is Indah Dwi Permatasari. You can call me "indah". I study in Junior High School State 1 Lumajang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketidakpedulian Masyarakat Terhadap Pemanasan Global

7 April 2010   15:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:56 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kami dari kelompok Force of Nature (FON), yang beranggotakan Indah Dwi Permatasari, Neilavery Winda Suci Parameswari, Mufidatul Ma’rufah, dan Qurota A’yun. Tergabung dalam Ekskul Perubahan iklim di SMPN 1 Lumajang.

Belakangan ini memang isu pemanasan global telah semarak dibicarakan. Namun, masyarakat seakan tidak peduli akan pemanasan global tersebut. Mereka tetap saja melakukan aktifitas seperti biasa tanpa mempedulikan lingkungan. Mereka memandang pemanasan global dengan sebelah mata, meskipun mereka mengetahui dampak-dampak negatifnya. Mereka mengira kalau global worming akan terjadi pada masa mendatang, bukan pada masa saat mereka hidup.

Kerusakan akibat ulah manusia yang tidak memperdulikan lagi kelestarian alam akan menimbulkan dapak yang merugikan.Pemakaian kendaraan pribadi, walau sebetulnya ada kendaraan umum yang bisa menjadi alternatif sarana transportasi, menyebabkan emisi karbon berlebihan dari sektor transportasi.Pemakaian listrik berlebihan juga menyumbang emisi karbon cukup besar ke udara. Bahkan, pemakaian kertas dan tisu dengan boros turut mempengaruhi pemanasan global.

Pemanasan global sebetulnya telah kita rasakan langsung dampaknya saat ini. Karena pemanasan global, hujan turun dengan curah tinggi dalam periode waktu yang pendek. Di luar periode tersebut hujan jarang terjadi. Akibatnya, air bersih sulit didapatkan. Eksploitasi air tanah yang berlebihanberdampak pada berkurangnya cadangan air. Curah hujan yang sangat tinggi karena pemanasan global juga sering menimbulkan bencana banjir. Kerugian pun bermacam-macam. Aktivitas sehari-hari seperti bekerja dan bersekolah terhenti karena sarana transportasi terputus akibat terhalang banjir. Berbagai penyakit seperti penyakit kulit dan gangguan pencernaan merebak akibat lingkungan yang kotor karena banjir. Di daerah persawahan, terjadi gagal panen sehingga pasokan makanan terganggu. Apabila terjadi berkelanjutan, tentu berdampak pada krisis pangan.

Manusia berpotensi menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global (global worming) serta masalah lingkungan lainnya. Untuk itu, baik orang tua mupun anak-anak perlu mendisiplinkan diri dalam menjaga kelestarian bumi. Dengan memperhatikan pentingnya menjaga kelestarian dan kelanjutan lingkungan hidup, masyarakat juga akan mendapatkan banyak manfaat.

Berita mengenai bencana alam silih berganti muncul di media elektronik dan cetak. Di dalam negeri, belum habis berita banjir dan tanah longsor, ancaman kekeringan sudah muncul di beberapa daerah. Di luar negeri badai, banjir, kekeringan tak kalah maraknya. Banyak ahli mensinyalir bencana alam yang terjadi di berbagai belahan dunia itu, tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berkait akibat meningkatnya pemanasan global.

Banyak ahli yang mensinyalir bencana tersebut merupakan tuntutan akibat dari ketidak pedulian manusia pada isu pemanasan global. Peningkatan suhu bumi akibat akumulasi gas berbasis karbon, seperti karbon dioksida, metan, dan hidrofluorocarbon, mendorong terjadinya perubahan iklim. Mencairnya es di pegunungan salju abadi seperti di Himalaya, Andes, Jayawijaya, dan Patagonia, sert Kutub Utara dan Selatanadalah indikasi meningkatnya suhu bumi. Selain itu, perubahan suhu bumi juga terjadi di lautan yang mengakibatkan berubahnya siklus dan kejadian cuaca.

Akibat ketidak pedulian sebagian besar umat manusia pada kemampuan dan daya dukung bumi, berbagai perubahan melanda seluruh permukaan bumi. Ancaman mengerikanpada kehidupan di bumi membutuhkan usaha manusia untuk menjaga serta melestarikan kekayaan alam. Diperlukan keterlibatan segenap komponen masyarakat untuk mengetahui permasalahan untuk mengatasi permasalahan akibat dampak lingkungan, tak terkecuali anak-anak. Anak merupakan generasi penerus yang mewariskan kelangsungan bumi. Ketidak pedulian orang tua terhadap kelestarian lingkungan, bukan hanya mewariskan kondisi lingkungan yang buruk, namun juga menciptakan generasi penerus yang tak ramah lingkungan. Sehingga bumi tetap menjadi tempat yang nyaman untuk kegidupan.

Yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan antara lain:

·Mengurangi penggunaan listrik yang menggunakan Freon (AC, kulkas,dansebagainya) karena Freon adalah salah satu penyebab penipisan lapisan ozon di atmosfer bumi.

·Menghemat penggunaan listrik, air, tisu, kertas, serta produk lain yang banyak mengkonsumsi sumber daya alam.

·Biasakan hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya.

·Pilih alat rumah tangga yang ramah lingkungan dan hemat listrik.

·Memanfaatkan fasilitas umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

·Mengurangi mengkonsumsi makanan yang dibekukan.

·Selalu menghabiskan makanan dan tidak menyisakannya.

·Mengurangi membeli makanan dengan kemasan plastic.

·Menyayangi makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan.

·Menerapkan konsep ‘reduksi’, ‘recycle’ dan ‘re-use’.

·Memberikan pendidikan dini kepada anak terkait pemanasan global dengan cara menyenangkan.

·Melibatkan diri dan mengajak anak ikut terlibat dengan salah satu organisasi lingkungan hidup di Indonesia.

Mulai dari sekarang, biasakan untuk menjaga kelestarian lingkungan, mulai dari hal yang terkecil hingga yang terbesar demi kelangsungan bumi di masa kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun