Mohon tunggu...
Indah Dwinta
Indah Dwinta Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Kehidupan

Sunyi Kuntum Berbaju Malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Ledakan

19 Januari 2021   14:00 Diperbarui: 19 Januari 2021   14:16 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Geulgram | Eugene C

Kurasakan getar merambati nadi.
Tiada akan surut sungai itu menyerahkan arusnya
seperti alir menemukan laut,
sesederhana Cinta-Nya kepada hakikat.

Sabda, kata, kemudian sebuah ledakan.

Apatah sajak?

Aku masuki kesedihan dan duka,
atau lebih persisnya: diriku.

Kursi di hadapan meja saling bertatapan
kosong dari bahasa, penuh dengan tanda.
Penyair mampir menyerahkan makna
lalu sembunyi lagi dalam rahasia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun