Kau terbangkan sekawanan kupu-kupu, menantang angin di lembah pesakitan. Seperti harapan pada kebebasan, yang tak mungkin kujerat lagi.
Kuredam riak gelombang,
dan ombak yang menampakkan
kecemasanku.
Angin tafakur
menyibak kapal-kapal karam
yang berlubang,
sebelum engkau menyentuh
laut yang sunyi.
Hanya getar merambat nadi, dilafalkan kekagumanku terhadap Kasih Sayang-Nya.
Kebebasan ini milikmu, wujud Cinta yang gigih kubersihkan dari hasrat dan benci. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!