Mohon tunggu...
Indah Dwinta
Indah Dwinta Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Kehidupan

Sunyi Kuntum Berbaju Malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyeberang ke Pulau Seribu

11 Januari 2021   00:07 Diperbarui: 11 Januari 2021   00:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Geulgram | Muhammad Saushan

Mari berlayar, katamu, kita akan menuju persinggahan sebelum keabadian membuka kedua mata. 

Kapal berangkat, nyiur memberi pertanda, persis sebuah lambaian. Jangan menerka, angin apa yang melembutkan daun-daunnya.

Kita kisahkan tangis sebagai keindahan laut yang biru, sebelum ombak menepuk punggung karang. 

Pecahlah, pecah prasangka buruk yang membuatmu bersedih. Kita hanya singgah, sampai pelangi mengulurkan warna yang santun. 

Semua akan dituntun kepada nasib yang mengibarkan bendera, kepada tempat yang seharusnya. 

Kita cukup mengikuti suara dalam kalbu sendiri, ke mana setelah ini, ke dalam apa kita menemukan tanah kelahiran. 

Berdukalah sebentar, kemudian menerima kepastian yang membuka sebuah pintu. 

Duhai, selamat jalan! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun