Mohon tunggu...
Indah Dwinta
Indah Dwinta Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Kehidupan

Sunyi Kuntum Berbaju Malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serigala Terpukau Bulan

7 Januari 2021   14:45 Diperbarui: 7 Januari 2021   14:56 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matanya lembut, terbebas dari lampau, lengannya memeluk serigala yang mencabik segumpal darah. Sejak dibangkitkan ia cintai kesepian, begitu dekat dengan dirinya.

Ia masuki hutan-hutan di tubuhnya, Membelah musim yang suram, mencabuti belukar dan duri-duri, kemudian memberi sekeping bulan di atas telaga sebagai pertanda.

Aduhai cinta, menjadi cahaya memeluk kabut, sampai tuntas segala yang dingin dan pedih, sampai nisbi ketakutan yang mengurungnya, sampai berani menantang luka dukanya.

Suatu waktu yang diberkati, ia menulis puisi cinta, tanpa dendam, tanpa beban, tanpa akanan.

Kesunyian dalam tafakur telah menempa dirinya menjadi selembut daun-daun yang santun.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun