Punai merintih di bibir jurang.
Aku tangkap, lengan berlubang
aku hentak, dikau tak terbang
aku cintai, menjelma: Cinta.
Engkau niskala di mata manusia, dalam diriku kau bunyi paling sunyi, jantungku.
Merdulah nyanyimu,
tunaklah bulumu,
Musabab aku menangis dan bertabik,
menetapkan hidup, terkurung dalam sangkarmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!