Kaki pada Candi Sambisari ini polos tanpa hiasan, namun pada bagan luar dinding langkan dihiasi seretan oahatan bermotif bunga dan sulur-suluran yang sangat halus pahatannya. Adapun tangga menuju ke selasar yang terletak di depan pintu, yaitu di sisi barat. Tangga ini dilengkapi dengan pipi yang dihiasi pahatan sepasang kepala naga dengan mulut menganga. Batu yang ada dibawah masing-masing kepala naga dihiasi pahatan berupa Gana dalam posisi berjongkok dengan kedua tangan diangkan keatas, seolah-olah sedang mengangga kepala naga diatasnya. Gana, atau sering disebut juga Syiwaduta merupakan makhluk kecil pengiring syiwa. Pahatan Gana ini juga biasanya terdapat di pintu masuk candi-candi besar seperti di komplek Candi Prambanan.
Di puncak tangga juga terdapat gerbang paduraksa dengan bingkai dihiasi pahatan motif kertas tempel. Kaki pada bingkai dihiasi pahatan kepala naga menghadap keluar dengan mulut menganga. Hiasan yang sama juga terdapat pada pintu masuk ke runagan dalam, namun diambang pintu ruangan tersebut terdapat pahatan Kalamakara tanpa rahang bawah.
Pada masing-masing sisi dinding luar tubuh candi terdapat relung berisi arca. Pada relung di dinding selatan terdapat Arca Agastya atau Syiwa Mahaguru, didinding timur terdapat Arca Ganesha dan di dinding utara terdapat Arca Druga Mahisasuramardini.
Ada pula Syiwa yang digambarkan sebagai sosok pria bertangan dua dan berjenggot sedang berdiri di atas padma. Disebalah kanan Syiwa tersebut terdapat pula sebuah trisula, tombak bermata tiga yang merupakan senjata Syiwa. Arca ini mirip dengan Arca Syiwa Mahaguru yang terdapat di relung selatan Candi Syiwa di kompleks Candi Prambanan, hanya saja tubuhnya lebih ramping.
Arca Ganesha yang terdapat dalam relung rimur juga mirip dengan Arca Ganesha yang terdapat di relung timur Candi Syiwa. Ganesha digambarkan dalam posisi duduk bersila diatas padmasana (singgasana bunga teratai) dengan kedua telapak kaki saling bertemu. Perbedaannya adalah telapak kanan arca ini menumpang di lutut dalam posisi mengadah, sementara telapak tangan kiri menyangga sebuah mangkok. Pada ujung belalai seolah menghidap sesuatu dari dalam mangkok.
Dalam ruang utara candi terdapat Arca Durga MAhasasuramardini, yaitu Durga sebagai dewi kematian. Seperti yang terdapat di Candi Syiwa di Prambanan, Durga juga digambarkan sebagai dewi bertangan delapan dalam posisi berdiri diatas Lembu Nandi. Satu tangan kanannya dalam posisi bertelekan pada sebuah gada, sedangkan ketiga tangan lainnya masing-masing memegang anak panah, pedang dan cakram. Tangan kirinya memegang kepala Asura, sedangkan ketiga tangan lainnya memegang busur, perisai dan bunga.
Di tengah ruangan yang memiliki ukuran sekitar 4,8 meter persegi dalam tubuh candi terdapat sebuah lingga lengkap dengan yoninya. Lingga tersebut terbuat dari batu berwarna putih, sedangkan yoni di tengah lingga terbuat dari batu berwarna hitam yang sangat keras dan mengkilap. Di sepanjang tepi lingga tersebut terdapat alur untuk menampung air persembahan yang dialirkan kecucuran berhiaskan kepala ular.
Bagaimana? Sejarah dan isi Candi Sambisari ini cukup menarik untuk di kunjungi bukan? Candi ini perlu masuk ke list tempat wisata bersejarah yang perlu kamu kunjungi saat ke Yogyakarta. Harga tiket masuk ke Candi Sambisari ini juga cukup murah, hanya Rp 6.000 rupiah saja wisatawan sudah bisa mengenal sejarah candi sekaligus melihat secara langsung bentuk Candi Sambisari ini. selain itu wisatawan juga bisa berfoto dan berduduk santai di sekitar kompleks candi untuk menikmati suasana candi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H