Diketahui saat Siddharta lahir, terdapat dua arus kecil yang jatuh dari langit, yang satu dingin, sedangkan yang satu lagi hangat. Arus tersebut membasuh tubuh Siddharta. Siddharta lahir dalam keadaan bersi tanpa noda, berdiri tegak dan langsung dapat melangkah ke arah utara. Selain itu, tempat yang dipinjakkinya juga ditumbuhi oleh bunga Teratai.
Sejak lahir Siddharta sudah diramalkan masa depannya oleh seorang peramal yang bernama Asita. Asita merasa terpesona saat melihat Siddharta. Ia melihat ada 32 tanda pada tubuh bayi Siddhata yang merupakan pertanda tentang kehidupan yang agung di masa depan. Asita juga mengatakan bahwa mungkin saja Siddharta akan menajdi pemimpin yang sangat hebat, mungkin juga Siddharta akan menjadi Chakrawarti (maharaja) seluruh India, jika Siddhata dapat menguasai kearifan mengenai cara-cara duniawi.
Sejak kecil Siddharta Gautama memang merupakan seorang anak yang cerdas dan sangat pandai. Pada usianya yang menginjak 7 tahun Siddharta sudah memiliki tiga kolam bunga Teratai, yakni bunga Teratai berwarna biru (uppala), kolam bunga Teratai berwarna merah (paduma) dan kolam bunga Teratai berwarna putih (pundarika).
Pada usianya yang masih 7 tahun ini juga Siddharta sudah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dengan baik. lalu pada usianya yang ke 16 tahun, Siddharta menikah dengan putri Yasodhara.
Selanjutnya diketahui bahwa Siddharta Gautama pertama kali membawa kepercayaan Buddha sejak lebih dari 2.500 tahun yang lalu di India. Siddharta yang dilahirkan dari keluarga kaya raya sebagai seorang pangeran ini tergerak membatu orang-orang yang sedang kesusahan. Umat Buddha percaya bahwa Siddharta Gautama menemukan pencerahan saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi.
Kehidupan Siddharta Gautama ini dihabiskannya dengan mengajarkan orang lain tentang bagaimana mencapai kedaan spiritual hidup. Kepercayaan Buddha ini paling menonjol di Aisa Timur dan Tenggara, namun kepercayaan ini juga banyak berkembang di bagian Barat.
Perayaan Hari Raya Waisak
Pada saat Hari Raya Waisak tiba, ada tiga peristiwa yang dirayakan oleh seluruh umat buddha di dunia. Dilansir dari situs Kemenag, tiga peristiwa Waisak yang disebut trisuci Waisak yaitu :
- Lahirnya pangeran Siddharta (calon Buddha) di Taman Lumbini pada tahun 623 SM (sebelum masehi)
- Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usianya yang menginjak 35 tahun di tahun 588 SM
- Buddha Gautama Parinibbana wafat di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 SM
Keputusan merayakan Trisuci Waisak ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists atau WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Sejak saat itu, waisak dirayakan umat Buddha di seluruh dunia.
Hari Raya Waisak ini dirayakan setahun sekali. Tanggal perayaan Hari Raya Waisak selalu mengalami perubahan setiap tahunnya. Hal ini karena perayaan Waisak mengacu pada bulan purnama pertama dari bulan lunar kuno Waisak yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau Awal juni.
Umat Buddha biasanya merayakan Waisak dengan Tradisi yang berbeda-beda. Namun secara umum, umat Buddha akan pergi ke Vihara terdekat dan mungkin saja dalam beberapa hari mereka akan menetap disana sepanjang hari untuk beribadah.