Mohon tunggu...
INDAH CAHAYANI
INDAH CAHAYANI Mohon Tunggu... Penulis - Wanita sederhana yang kadang rumit.

Menulis bukan hanya tentang merangkai kata, tetapi tentang sejauh mana rangkaian kata yang dibuat memiliki makna.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menjadi Anak Pertama Perempuan

23 Januari 2021   09:50 Diperbarui: 23 Januari 2021   10:15 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tidak mudah menjadi seorang perempuan sekaligus menjadi anak pertama dalam keluarga. 

Banyak sekali beban yang harus di lewati sendiri. Ingin mengadu hanya bisa mengadu pada sang Pencipta.  Mengapa tidak mengadu pada orang tua? Hey.. Di usia dewasa ini rasa nya malu untuk mengadu pada orang tua, seharusnya memberikan kebahagiaan pada mereka bukan malah menambah beban kepada mereka.  

Anak perempuan pertama dituntut harus bisa mandiri,  hati nya harus kuat jiwa nya harus tegar.  Setiap hal sulit yang di lewati hanya bisa di pendam mencari solusi nya sendiri menguatkan diri nya sendiri. Tidak mudah.

Ketika sudah lelah dengan apa yang sedang dihadapi nya menangis adalah cara untuk sedikit melegakan hatinya. Meski menangis tidak akan merubah apapun setidaknya ia bisa sedikit lebih lega.  

Karna tersenyum saat hati sedang hancur itu tidak mudah.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun