Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa ada beberapa  penyebab brain rot yaitu kurangnya stimulasi mental yang positif dan bermanfaat serta ketergantungan pada teknologi.
Apakah platform tersebut sudah tepat guna secara keseluruhan? Jawabannya tergantung pada masing-masing opini penggunanya. Yang pasti brain rot bisa menyerang siapa saja, namun yang lebih memprihatinkan adalah apabila brain rot ini menyerang para pendidik dan peserta didik di Indonesia, bagaimana nasib pendidikan kita kedepannya?
Sungguh ini menjadi perhatian kita semua, bahwa dengan terus-menerus melatih otak dengan cara membaca dan menulis adalah salah satu cara terbaik agar otak tetap waras dan stay tune pada tempatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H