Sudah hampir empat hari anak-anak sekolah dari tingkat PAUD sampai SMA di kota Jambi terpaksa belajar dari rumah atau istilah lainnya disebut dengan Belajar Daring. Keputusan ini diambil oleh Dinas Pendidikan Kota, Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kota Jambi sejak Senin, 2 Oktober 2023.Â
Asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di beberapa tempat di kabupaten provinsi ini mengakibatkan kabut asap yang tebal. Hal ini tentu saja memicu menurunnya kualitas udara di kota ini.Â
Berdasarkan hasil pemantauan dari stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) Provinsi Jambi di mana Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan kualitas kategori tidak sehat.
Kabut asap yang mencemari udara ini mengandung zat-zat yang berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur oksida (SO2) dan partikel lainnya yang dapat menganggu pernapasan, gangguan paru-paru, memperburuk kondisi penderita asma dan gangguan kesehatan lainnya.
Untuk terhindar dari kabut asap tentu saja kita harus membatasi aktivitas di luar ruangan atau jika terpaksa kita harus mengenakan masker. Kabut asap yang terjadi di kota Jambi ini bukan timbul dalam lima atau tujuh hari belakangan ini, tetapi sudah sejak beberapa minggu yang lalu. Akibat musim kemarau, banyak lahan yang terbakar akibat ulah manusia dengan faktor disengaja atau tidak disengaja.
Akibat lain yang paling menjadi perhatian kita semua adalah dirumahkannya anak-anak sekolah. Dinas pendidikan menginstruksikan seluruh satuan pendidikan khususnya di kota Jambi untuk mengadakan sekolah daring (online school) sampai beberapa hari ke depan, tergantung pada perkembangan kabut asap yang tengah melanda.
Belajar secara daring telah berlangsung sejak Senin, 2 Oktober sampai hari ini. Meskipun bersifat sementara namun kita patut mencermatinya lebih lanjut. Setiap sekolah wajib dan memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung walaupun dilakukan secara daring. Guru pastinya siap dan siaga mempersiapkan segala materi pembelajaran yang dikemas secara daring, selain itu juga para siswa dan orang tua menjadi tak kalah sibuknya.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah ketersediaan jaringan internet. Sekolah pasti telah memfasilitasi hal ini namun belum tentu yang terjadi pada siswa dan orang tua yang ada di rumah.
Berikutnya, guru harus lebih kreatif dalam membuat konsep pembelajaran secara daring agar siswa tidak menjadi bingung dan kesulitan. Memang semua menjadi repot akibat belajar daring meskipun beberapa tahun yang lalu pernah kita lakukan bersama saat pandemi Cocid 19 Â melanda negeri.
Selanjutnya yang perlu diperhatikan dan diingat oleh para guru adalah bagaimana menyampaikan pembelajaran kepada siswa khususnya usia TK dan sekolah dasar.Â