(secuil catatan pengalaman dalam mendampingi  peserta didik pemilihan duta wisata )
Banyak kegiatan yang dapat diikuti dalam mengembangkan kepercayaan diri dan wawasan pada diri seorang anak, di antaranya adalah dengan mengikutsertakan di sebuah perlombaan. Seperti pengalaman saya dalam mendampingi salah satu peserta didik saya mengikuti ajang pemilihan duta wisata tingkat provinsi.
Mengembangkan kepercayaan diri serta mendapatkan pengalaman baru khususnya di bidang industri kreatif, itulah kalimat pertama dari saya untuk menyemangatinya (murid). Tentu saja saya harus selektif dalam menentukan siapa yang layak dan cocok menjadi wakil sekolah pada perlombaan itu. Saya memahami bahwa lomba semacam ini memang membutuhkan penampilan fisik yang menjadi salah satu penunjang personal branding.
Agak sulit bagi saya untuk menentukan pilihan siapa dari sekian banyak murid di sekolah yang mampu menjadi wakil dalam ajang pemilihan duta wisata cilik dan remaja ini.Â
Pilihan saya jatuh pada seorang anak perempuan yang kebetulan memiliki postur tubuh dan penampilan yang mendukung. Meskipun awalnya ia ragu akan kemampuannya, namun berkat dorongan saya, para guru dan tentunya orang tua, maka ia sanggup untuk menjalaninya.
Banyak hal yang harus ia dan saya lakukan dalam persiapan mengikuti ajang ini. Apalagi bagi saya ini adalah kegiatan pendampingan yang baru, namun niat dan tekad saya menguat karena satu hal, yaitu rasa penasaran. Tentu saja ini juga bukan ajang coba-coba bagi saya. Kami memerlukan waktu berminggu-minggu untuk ini. Tak lupa saya menekankan bahwa ia (murid saya) akan mendapatkan pengalaman yang istimewa termasuk keterampilan berkomunikasi.
Lomba ini (duta wisata) sebenarnya bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan, mengembangkan aktifitas kepariwisataan dan menciptakan citra pariwisata daerah. Lomba yang dibagi menjadi tiga kategori usia (cilik, remaja dan dewasa) ini kerap dilaksanakan setiap tahunnya dan berlanjut sampai ke tingkat nasional.
Tiap peserta nantinya akan menjadi wakil daerah dalam mempromosikan wisata dan menjadi bagian dari pengembangan industri kreatif. Meskipun harapan saya bahwa dengan mengikutsertakan murid saya, akan menambah pengalaman dan keterampilan namun mimpi untuk menjadi salah satu yang terbaik semakin menguatkan usaha kami.
Dimulai dengan membangun kepercayaan diri, keterampilan berkomunikasi dan mengolah informasi adalah langkah-langkah pertama yang saya terapkan. Beberapa rundown kegiatan juga menjadi acuan saya dalam melatih. Diawali dengan tes tertulis dan wawancara, murid saya terus melaju pada sesi unjuk bakat dan photoshoot.Â
Di sinilah saya harus memiliki kesiapan yang lebih matang, apalagi pada sesi unjuk bakat yang menurut saya menjadi bagian uji terpenting. Dalam pikiran saya, menjadi duta harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik. Maka kami memutuskan bahwa bakat yang akan ditampilkan oleh murid saya adalah seni berbicara. Kebetulan sekali ia mampu berbahasa Inggris.Â