Mohon tunggu...
Indah billah
Indah billah Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

saya adalah mahasiswa tahun pertama pada fakultas kesehatan masyarakat prodi gizi Universitas Airlangga yang sangat tertarik dengan dunia kesehatan terutama pada gizi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Wasting Ancaman Gizi yang Sering Terabaikan

31 Mei 2024   08:31 Diperbarui: 1 Juni 2024   08:37 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wasting | sumber: unicef.org

Wasting adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang mencerminkan berat badan anak terlalu kurus dibandingkan dengan tinggi badannya. Kondisi ini ditandai dengan perhitungan z-score dengan cara BB/TB dengan hasil kurang dari 2 bagi anak SD maka ia termasuk ke dalam wasting dan perhitungan z-score dengan cara BB/TB dengan hasil kurang dari 3 bagi anak SD, maka ia termasuk ke dalam severe wasting (Menteri Kesehatan RI, 2020). Wasting pada anak-anak sering terjadi karena penurunan berat badan yang cepat atau ketidakmampuan untuk menambah berat badan (Unicef/WHO/The World Bank, 2019).

Dampak wasting sangat serius. Anak-anak yang mengalami wasting berisiko mengalami ketertinggalan dalam tumbuh kembang jangka panjang, penurunan fungsi sistem imunitas, peningkatan keparahan dan kerentanan terhadap penyakit menular, serta peningkatan risiko kematian, terutama bagi mereka yang mengalami severe wasting (Unicef/WHO/The World Bank, 2019). Tumbuh kembang yang optimal selama masa balita sangat penting, karena akan berdampak pada kualitas hidup individu di masa depan. Jika masalah ini tidak teridentifikasi dan ditangani dengan baik, anak tidak dapat mencapai potensi pertumbuhan maksimalnya, yang pada akhirnya dapat mengurangi kualitas generasi penerus bangsa (Menteri Kesehatan RI, 2014).

Maka dari itu, pencegahan, deteksi dini, dan penanganan wasting sangat penting. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan wasting pada anak antara lain:

- Anak tidak mendapat ASI eksklusif.
- Makanan pendamping ASI tidak adekuat.
- Imunisasi tidak lengkap.
- Tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
- Lingkungan yang kotor.

Jika pencegahan gagal dan anak mengalami wasting, terutama gizi buruk, mereka memerlukan pengobatan dan perawatan yang efektif dan segera agar dapat bertahan hidup serta mengejar pertumbuhan dan perkembangan mereka. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

- Memenuhi kebutuhan nutrisi esensial seperti vitamin A, zat besi, zinc, yodium, dan lain-lain.
- Mengonsumsi minimal 5 porsi buah dan sayuran setiap hari.
- Memenuhi kebutuhan karbohidrat dari nasi, kentang, roti, pasta, dan sebagainya.
- Mengonsumsi susu atau produk olahan susu seperti susu kedelai dan yogurt.
- Mengonsumsi biji dan kacang-kacangan.
- Memenuhi pola makan sehat dengan ikan, telur, daging, dan protein lainnya, disarankan untuk mengonsumsi dua porsi ikan berminyak seperti salmon dan mackerel setiap minggu.
- Mengonsumsi asupan cairan yang cukup, yaitu 6-8 gelas per hari.
- Anak wasting juga membutuhkan vitamin tambahan seperti vitamin A, C, dan suplemen lainnya.

Setiap anak yang mengalami wasting membutuhkan perawatan yang berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya. Anak dengan severe acute malnutrition membutuhkan perawatan lebih intensif dan jangka panjang, termasuk pemenuhan nutrisi serta memastikan fungsi organ mereka bekerja dengan baik di masa depan. Mengingat kasus wasting juga dipengaruhi oleh faktor wilayah, ekonomi, dan keadaan sosial lainnya, pengobatan anak wasting harus melibatkan kerjasama seluruh pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat dalam penyediaan sumber makanan serta penyebaran informasi kesehatan anak.

Upaya berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi masalah ini, mulai dari penyediaan makanan bergizi hingga pendidikan gizi dan peningkatan kondisi lingkungan. Dengan perhatian dan komitmen bersama, kita dapat bekerja menuju pengurangan tingkat wasting dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak di seluruh dunia.

Referensi : 

Menteri Kesehatan RI (2020) Peraturan Menteri Kesehatan RI No 2 Tahun 2020, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun