Pada suatu senja yang terbungkus kabut tipis di sebuah desa yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, di sebuah rumah yang sederhana namun penuh cerita, hiduplah seorang lelaki yang gemar merakit segala macam benda elektronik. Namanya Pak Kusno, tetua kampung yang tak pernah lelah mencari tahu rahasia di balik perangkat-perangkat canggih. Setiap kali lampu-lampu jalan mulai menyala, suara gemeretak solder dan bunyi ritmis obeng yang memutar baut-baut kecil mengisi udara.
Pak Kusno tak sekadar membongkar perangkat elektronik seperti radio tua atau televisi yang sudah mulai berkarat. Tidak. Ia punya hasrat yang lebih dalam, hasrat yang membawanya menjelajahi dunia kecil yang disebut "embedded system". Ah, mendengar namanya saja seperti ada aroma misteri yang memanggil.
"Embedded system itu apa, Pak?" tanya seorang bocah cilik yang sering duduk di bangku kayu depan rumah Pak Kusno.
Dengan senyum penuh makna, Pak Kusno pun mulai bercerita. "Bayangkan begini, Nak," katanya sambil memutar-mutar sebuah papan sirkuit kecil di tangannya, "Embedded system itu ibarat jantung yang tersembunyi di balik tubuh sebuah perangkat. Sebuah komputer kecil yang tak terlihat tapi punya tugas khusus yang sangat penting."
Lalu ia menjelaskan, dengan bahasa yang sederhana tapi kaya nuansa, bahwa embedded system adalah sebuah computing device yang dirancang khusus untuk menjalankan tugas tertentu dalam perangkat yang lebih besar. Pak Kusno menjelaskan bagaimana perangkat ini tersusun dari perangkat keras seperti mikroprosesor atau mikrokontroler, ditambah memori, I/O, dan komponen-komponen lain seperti sensor, keypad, LED, hingga LCD. Semuanya menyatu, bekerja harmonis untuk satu fungsi saja.
"Bayangkan, Nak," lanjutnya, matanya berkilat penuh semangat, "Mereka ini tidak seperti komputer biasa yang bisa digunakan untuk banyak hal. Embedded system fokus pada satu tugas, membuatnya lebih efisien, ringan, dan hemat energi." Bocah itu mengangguk-angguk, membayangkan ada keajaiban tersembunyi di balik mesin cuci di rumahnya, atau bahkan microwave yang dipakai ibunya.
"Coba lihat mobil yang sering lewat di jalan depan rumah kita," Pak Kusno menunjuk ke arah jalan. "Itu pun penuh dengan embedded system, dari sistem pengereman anti terkunci (ABS), sistem hiburan, hingga sistem navigasi. Mereka semua bekerja dalam diam, memastikan kita bisa berkendara dengan aman dan nyaman."
Pak Kusno melanjutkan ceritanya, menyebut bagaimana embedded system ini tak hanya hadir dalam perangkat rumah tangga seperti televisi dan kulkas, tapi juga menyusup ke dalam dunia medis, membantu mesin MRI dan monitor detak jantung bekerja dengan ketepatan luar biasa. Mereka bekerja real-time, katanya, artinya mereka harus memberi respons cepat dalam waktu yang singkat, hampir tanpa jeda. Karena dalam dunia medis atau otomotif, keterlambatan satu detik saja bisa sangat fatal.
Ia pun membedah lebih dalam tentang ciri khas embedded system. Ada sistem yang kecil, sederhana, seperti remote TV atau kalkulator. Ada pula yang lebih kompleks, seperti mesin ATM atau printer yang sering kita jumpai. Dan ada yang sangat canggih, bagaikan sebuah orkestra teknologi dalam ruang kecil, bekerja tanpa henti untuk sistem kendali di pabrik-pabrik besar atau bahkan pada pesawat terbang.
Dikutip dari Telkom University, namun, dari semua jenis embedded system itu, yang paling menarik bagi Pak Kusno adalah real-time embedded system. "Sistem ini, Nak, bekerja secepat kilat. Tidak boleh ada keterlambatan," katanya, matanya berbinar. "Kalau kau melihat airbag di mobil yang mengembang saat tabrakan, itulah salah satu contoh hard real-time embedded system. Segala sesuatunya harus berjalan sempurna dalam hitungan milidetik. Kalau tidak, bisa jadi bencana."
Di malam yang semakin larut, Pak Kusno melanjutkan ceritanya dengan perlahan, seperti seorang pencerita yang tahu betul kapan harus menggantung rasa penasaran pendengarnya. Ia menjelaskan bahwa embedded system juga berperan penting dalam dunia yang semakin terhubung, dalam era Internet of Things (IoT). Rumah pintar, kamera keamanan, hingga thermostat yang dapat diatur dari smartphone---semua itu tidak akan ada tanpa keberadaan embedded system yang cerdik dan efisien.